Jakarta (DMS) – Kabar adanya perombakan kabinet yang semula mereda, kini justru semakin menguat. Dikabarkan, pada Rabu (19/2) sore ini Presiden Prabowo Subianto akan mengganti dua nama menterinya. Salah satu nama yang muncul adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Seperti diketahui, Satryo sempat mencuri perhatian publik tatkala dirinya dicegat di gedung parkir oleh para pegawai kementerian. Peristiwa ini berkaitan dengan aksi protes akibat mutasi besar-besaran di kantornya.
Mengutip detikNews, Satryo adalah salah satu tokoh yang mencoba untuk pernah mengkritisi efisiensi di Kemendiktisaintek. Ia mengusulkan agar bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN), yang di efisiensi dari pagu awal Rp 6,01 triliun agar dikembalikan.
“Selain itu ada bantuan lembaga dengan unggulan rupiah murni, ada BOPTN, pagunya Rp 6,018 triliun, itu dikenakan efisiensi dan anggaran 50 persen. Kami usulkan kembali supaya posisinya kembali kepada pagu awal, yaitu Rp 6,018 triliun,” ujar Satryo, dikutip dari detikNews, Rabu (12/2).
Satryo Soemantri Brodjonegoro juga sempat menyebut efisiensi itu juga tidak berdampak pada beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan dia juga memastikan UKT tidak akan naik.
“Pendidikan adalah hak semua warga negara, tidak ada pemotongan alokasi anggaran pendidikan tinggi untuk beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah,” katanya.DMS/DC