Jakarta (DMS) – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dana hasil efisiensi sebesar lebih dari Rp300 triliun akan dikelola oleh Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk membiayai 20 proyek strategis nasional.
Dana tersebut, yang setara dengan sekitar 20 miliar dolar AS, berasal dari penghematan belanja negara di pos-pos yang dinilai rawan korupsi, tidak efisien, dan kurang tepat sasaran.
“Kini, dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi dan hilirisasi kita,” ujar Presiden Prabowo saat meluncurkan Danantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/2).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden menyebutkan bahwa beberapa proyek strategis nasional yang akan menerima investasi dari Danantara meliputi sektor hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga, serta pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, dan pabrik petrokimia.
Selain itu, investasi juga akan mengalir ke proyek produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi baru dan terbarukan.
“Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita, dan kemandirian bangsa kita,” tegas Presiden.
Presiden Prabowo optimistis bahwa proyek-proyek yang dibiayai Danantara akan membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Struktur Kepemimpinan Danantara
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan struktur organisasi BPI Danantara. Posisi Group CEO dipegang oleh Rosan P. Roeslani, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM.
Rosan akan didampingi oleh Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO), yang bertanggung jawab atas pengelolaan holding investasi, serta Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO), yang mengelola operasional holding.
Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, dengan Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas.
Dalam acara peresmian Danantara, Presiden Prabowo bersama Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono secara simbolis menekan tombol peresmian badan investasi tersebut.DMS/AC