Jakarta (DMS) – Kehadiran Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Politik, Puan Maharani, dalam kegiatan pembekalan atau retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa (27/2), dinilai sebagai representasi PDIP dalam acara tersebut.
Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menilai kehadiran Puan memiliki makna penting bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
“Saya kira ini hal yang baik. Kehadiran Puan dalam acara penutupan retret tidak hanya sebagai Ketua DPR, tetapi juga merepresentasikan PDIP,” ujar Lili saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat (28/2).
Menurutnya, kehadiran Puan turut meredakan ketegangan yang sempat muncul setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepala daerah dari PDIP untuk menunda keikutsertaan dalam pembekalan atau retret tersebut. Dengan hadirnya Puan, persoalan tersebut dianggap telah selesai.
Namun demikian, Lili menekankan bahwa publik tetap berharap PDIP mempertahankan posisinya di luar pemerintahan. Hubungan baik dengan Presiden RI Prabowo Subianto serta partisipasi dalam retret kepala daerah tidak serta-merta berarti PDIP akan bergabung dalam pemerintahan.
“PDIP tetap bisa menjadi mitra strategis yang menjalankan fungsi kontrol terhadap jalannya pemerintahan guna menjaga mekanisme check and balances,” tambahnya.
Sebelumnya, Puan Maharani hadir dalam upacara parade senja dalam kegiatan retret kepala daerah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Ke-7 Joko Widodo.
Dalam kesempatan itu, Puan mengenakan seragam loreng Komponen Cadangan (Komcad) yang sama dengan yang dikenakan Prabowo, Jokowi, dan SBY, serta para peserta pembekalan. Ia juga sempat bertemu dengan para tokoh politik tersebut dalam suatu pertemuan tertutup.
Setelah parade senja, Puan menghadiri malam keakraban sekaligus farewell dinner bagi para kepala daerah. Retret kepala daerah gelombang pertama yang dimulai sejak Jumat (21/2) dijadwalkan ditutup secara resmi setelah Presiden Prabowo memberikan pengarahan pada Jumat (28/2).
“Saya ingin menyampaikan selamat kepada para gubernur, wali kota, dan bupati seluruh Indonesia yang telah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 untuk menjalankan tugas pengabdian membangun Indonesia di daerah,” ujar Puan dalam acara tersebut.DMS/AC