Jakarta (DMS) – Komisi X DPR RI mendorong pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan perlindungan terhadap guru serta tenaga kesehatan yang bertugas di daerah rawan konflik.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (24/3), menegaskan bahwa pihaknya meminta peningkatan perlindungan bagi tenaga pendidik dan kesehatan, termasuk penempatan personel keamanan di wilayah-wilayah berisiko tinggi guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons terhadap insiden penyerangan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap para guru di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 21 Maret 2025.
Dalam kejadian tersebut, enam guru dan tenaga kesehatan diserang di rumah dinas mereka, yang kemudian dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Insiden ini memaksa pemerintah mengevakuasi 46 tenaga pendidik dan kesehatan ke Wamena dan Sentani demi keselamatan mereka.
“Kami sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak,” ujar Hetifah.
Komisi X juga meminta pemerintah, khususnya kementerian terkait, untuk memastikan keselamatan tenaga pendidik dan kesehatan dengan menempatkan mereka di lingkungan yang lebih aman dan kondusif sesuai kebijakan penugasan yang tepat.
Selain itu, Komisi X mendorong pemerintah agar menerapkan pendekatan holistik dalam penyelesaian konflik di Papua. Menurut Hetifah, penyelesaian masalah ini tidak cukup hanya dengan pendekatan keamanan, tetapi juga harus melalui dialog dan peningkatan kesejahteraan, termasuk penyediaan pendidikan berkualitas, fasilitas kesehatan yang memadai, serta pembangunan ekonomi yang inklusif.
Sebelumnya, Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengonfirmasi laporan terkait penyerangan KKB terhadap guru kontrak di Distrik Anggruk. Insiden terjadi pada Jumat (21/3) sekitar pukul 16.00 WIT, mengakibatkan seorang guru tewas.
Pada Minggu (23/3), Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III berhasil mengevakuasi guru yang menjadi korban penyerangan dan pembunuhan oleh kelompok bersenjata di Distrik Anggruk.DMS/AC