Jakarta (DMS) — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT) Yandri Susanto menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak akan mematikan operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Presiden Prabowo Subianto, kata Yandri, telah menjamin bahwa Kopdes akan menjadi mitra strategis BUMDes dalam memperkuat perekonomian desa.
“Presiden Prabowo memastikan bahwa Kopdes Merah Putih tidak akan menyingkirkan BUMDes. Keduanya bisa berjalan seiring dan saling mendukung,” ujar Yandri dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (8/6).
Pernyataan tersebut disampaikan Yandri saat kunjungan kerja ke Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, pada Sabtu (7/6), dalam rangka meninjau progres pembentukan Kopdes Merah Putih di daerah tersebut.
Yandri menjelaskan bahwa keberadaan Kopdes bertujuan memotong rantai distribusi yang merugikan warga desa, terutama dalam hal harga bahan pokok dan akses pembiayaan. Dengan Kopdes, diharapkan peran tengkulak bisa dikurangi dan masyarakat tidak lagi terjebak pinjaman berbunga tinggi dari rentenir.
“Kopdes Merah Putih ini juga memiliki unit Simpan Pinjam, sehingga warga bisa mendapatkan akses permodalan yang lebih terjangkau dan aman,” jelasnya.
Dalam ekosistem Kopdes Merah Putih, terdapat tujuh unit usaha yang wajib dikembangkan, yaitu:
-
Kantor koperasi
-
Kios sembako
-
Unit simpan pinjam
-
Klinik kesehatan desa
-
Apotek desa
-
Sistem pergudangan atau cold storage
-
Sarana logistik
Yandri mengajak para kepala desa di Bengkulu, khususnya di Kabupaten Kaur, untuk bersinergi menyukseskan program strategis tersebut, yang sejalan dengan visi Asta Cita keenam Presiden Prabowo: Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat desa-desa di Kabupaten Kaur. Hingga saat ini, seluruh desa telah menyelesaikan Musyawarah Desa Khusus, 80 persen telah mengantongi akta notaris untuk legalisasi koperasi, dan sekitar 60 persen sudah mengantongi surat keputusan pendirian badan hukum.
“Kita harus buktikan bahwa desa bisa mandiri dan sejahtera dengan ekosistem ekonomi yang kuat dan saling mendukung,” tutup Yandri. DMS/AC