Masohi, Malteng (DMS) – Anggota DPRD Maluku Tengah, Zain Letahit, angkat bicara terkait rencana pengoperasian Blok Minyak dan Gas (Migas) Binaiya di wilayah perairan utara hingga timur Pulau Seram. Ia menekankan pentingnya transparansi dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat pesisir dalam pelaksanaan investasi tersebut.
Letahit yang juga merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra meminta Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Pusat untuk memastikan regulasi dijalankan secara ketat serta memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Ia juga menyoroti pentingnya kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) agar potensi kerusakan ekosistem dapat diminimalisir.
Menurut Letahit, kehadiran Blok Migas Binaiya memiliki potensi besar dalam mendorong pembangunan sektor energi, namun perlu diiringi dengan langkah-langkah yang berkelanjutan.
Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas dan SK Earthon resmi menandatangani kontrak Production Sharing Contract (PSC) untuk Wilayah Kerja (WK) Binaiya dalam ajang The 49th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD, Tangerang.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Selain Blok Binaiya, pemerintah juga menandatangani kontrak kerja sama untuk Blok Serpang dan Kojo
Blok Binaiya merupakan hasil lelang Indonesia Petroleum Bidding Round (IPBR) 2024, dengan lokasi di lepas pantai Pulau Seram seluas 8.483,92 kilometer persegi. Konsorsium berkomitmen menginvestasikan USD 6,5 juta untuk kegiatan eksplorasi selama tiga tahun, termasuk studi geologi, geofisika, dan survei seismik 3D seluas 400 km².
PHE akan bertindak sebagai operator dengan skema cost recovery dan kontrak selama 30 tahun. Sebelum penandatanganan kontrak, konsorsium telah memenuhi kewajiban finansial awal, termasuk bonus tanda tangan sebesar USD 200.000.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, juga turut menyaksikan penandatanganan perjanjian komersial kontrak bagi hasil untuk Blok Binaiya. Ia menyatakan bahwa proyek ini diharapkan dapat membantu menambah kapasitas produksi minyak nasional dan menciptakan lapangan kerja di daerah.
Selain Blok Binaiya, pemerintah juga menandatangani kontrak kerja sama untuk Blok Serpang dan Kojo. Hendrik menambahkan bahwa ke depan masih ada beberapa blok migas potensial lainnya di Maluku, seperti Blok Tanimbar Timur dan Blok Seram Aru, yang direncanakan akan dikembangkan.DMS