Tananahu, Maluku Tengah (DMS) – Suasana panas mewarnai Kantor Negeri Tananahu, Kecamatan Teluk Elpaputih, Senin (11/8/2025), ketika puluhan warga, didominasi ibu-ibu, menggelar aksi protes keras terkait pembagian beras pangan dari Dinas Sosial yang dinilai tidak transparan.
Aksi spontan itu pecah setelah warga merasa pembagian beras dilakukan secara tertutup, tanpa sosialisasi terlebih dahulu.
“Kami tidak menolak bantuan ini, tapi tolong prosesnya terbuka dan adil. Jangan sampai ada yang berhak malah tidak dapat,” tegas Mingke Lasamahu, salah satu warga yang ikut protes.
Dengan nada kesal, ia menambahkan, “Selama ini, baik PKH, BLT, atau bantuan lain, suami saya tidak pernah menerima dari pemerintah Negeri maupun Dinas Sosial. Bahkan, hak anak saya untuk menerima BLT tiba-tiba dicabut tanpa ada penjelasan.”
Hal senada disampaikan Mada, ibu rumah tangga yang mengaku kecewa. “Waktu itu petugas bilang bantuan PKH untuk suami saya akan berlangsung seumur hidup, tapi baru dua bulan sudah berhenti. Sekarang suami saya sakit, justru bantuan malah terputus,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Negeri Tananahu, Veki Layan, saat dimintai keterangan membantah adanya kecurangan. “Kami hanya menyalurkan beras sesuai data resmi dari Dinas Sosial. Data itu bukan dari kami, tapi dari pusat,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, warga masih mendesak agar pemerintah Negeri dan Dinas Sosial membuka data penerima bantuan secara transparan, guna menghindari dugaan praktik pilih kasih atau penyaluran yang tidak tepat sasaran.
Aksi protes ini menandai meningkatnya ketegangan antara warga dan pemerintah setempat, yang dinilai gagal menjaga kepercayaan publik dalam distribusi bantuan sosial.DMS