Dobo, Kepulauan Aru (DMS) – Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia bekerja sama dengan Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung menggelar Forum Diskusi Terarah di lantai 2 Aula Hotel Apex, Dobo, Senin (11/08/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Kesejahteraan Pekerja Sektor Perikanan dan Kelautan di Kepulauan Aru”.
Forum ini dihadiri oleh perwakilan OKP, para pengusaha perikanan, nelayan, pelaku Unit Pengolahan Ikan (UPI), serta pemuda dari berbagai profesi. Sekitar 40 peserta hadir untuk berbagi pandangan dan masukan terkait peningkatan kesejahteraan di sektor perikanan.
Acara dibuka dengan pemaparan materi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Aru, Benjamin Batmomolin. Dalam sambutannya, Batmomolin menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru 2025–2029, yaitu “Aru yang maju, mandiri, dan harmonis berbasis sistem ekonomi laut Arafura yang mendunia”.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan sektor perikanan tidak hanya menguntungkan pelaku usaha besar, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi nelayan, pekerja pengolahan ikan, dan masyarakat pesisir,” ujar Batmomolin.
Lebih lanjut, ia memaparkan pentingnya memahami gambaran umum regulasi yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang pembentukan Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan Kabupaten Kepulauan Aru di Provinsi Maluku.
“Diharapkan, forum ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peserta, serta menjadi ajang berbagi pengetahuan dari berbagai pihak, mulai dari Dinas Perikanan, Dinas Ketenagakerjaan, hingga pemangku kepentingan lainnya yang bersentuhan langsung dengan sektor ini,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperbaiki kondisi pekerja perikanan di Aru.
“Kita perlu membangun komitmen bersama untuk memperbaiki standar kerja, upah, dan perlindungan bagi mereka yang bekerja di laut maupun di darat. Tanpa itu, pembangunan sektor perikanan tidak akan berkelanjutan,” kata Abdi.
Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat sinergi antar-stakeholder untuk membangun kesejahteraan masyarakat pesisir, khususnya para pekerja sektor perikanan dan kelautan di Kepulauan Aru.DMS