Ambon, Maluku (DMS) – Suasana mencekam sempat terjadi di Negeri Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, setelah bentrokan antarwarga pecah dan menimbulkan kericuhan pada Selasa (19/08/2025). Untuk meredam situasi, aparat keamanan bergerak cepat dengan menurunkan ratusan personel gabungan TNI-Polri ke lokasi kejadian.
Sebanyak 350 personel dikerahkan, terdiri dari pasukan Brimob Polda Maluku, anggota Polresta Ambon, serta personel Kodim 1504 Ambon. Kehadiran aparat ini bertujuan untuk menenangkan massa sekaligus memastikan konflik tidak meluas ke wilayah lain.
Tak hanya aparat keamanan, sejumlah pejabat tinggi juga turun langsung memantau kondisi di lapangan. Hadir di antaranya Dansat Brimob Polda Maluku, Dirbinmas Polda Maluku, Karo Ops Polda Maluku, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Dandim 1504 Ambon, hingga Ketua DPRD Kota Ambon. Kehadiran mereka diharapkan mampu menenangkan warga yang terlibat bentrok dan mencegah aksi lanjutan.
Melalui Kasi Humas, IPDA Janet, Kapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh mengambil tindakan sendiri dalam menyikapi persoalan yang terjadi.
“Kami imbau masyarakat agar menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang. Jangan mudah terprovokasi oleh isu yang belum jelas kebenarannya, karena hanya akan memperkeruh keadaan,” tegas IPDA Janet.
Sementara itu, bentrokan yang berlangsung sempat memakan korban di pihak aparat. Seorang anggota Samapta, bernama Aipda Wisnu, mengalami luka akibat lemparan benda keras dari massa dan kini tengah menjalani perawatan medis.
Meski sempat memanas, aparat berhasil mengendalikan keadaan. Situasi di lokasi saat ini relatif kondusif, namun aparat keamanan masih disiagakan untuk mengantisipasi potensi gesekan susulan.
Kapolresta pun kembali mengingatkan seluruh masyarakat agar menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan ada lagi tindakan yang bisa menimbulkan korban maupun kerugian, karena semua pihak pada akhirnya yang akan dirugikan,” ujarnya.
Hingga kini aparat terus melakukan patroli dan dialog dengan warga setempat untuk memastikan stabilitas keamanan tetap terjaga pasca insiden tersebut.
Seperti diberitakan, bentrok terjadi diduga akibat tawuran antar pelajar yang menewaskan 1 orang dari Desa Hitu, sehingga memicu kemarahan warga Hitu, serta adanya penyerangan dari sekelompok warga yang membakar sejumlah rumah warga di desa Hunuth.DMS