Jakarta (DMS) – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp15,23 kuadriliun per Kamis (16/10), atau setara 68,78 persen dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
“Angka (nilai kapitalisasi pasar saham) tersebut telah mendekati target roadmap atau Peta Jalan Pasar Modal Indonesia 2023–2027, yaitu sebesar 70 persen,” kata Inarno di Jakarta, Jumat (17/10).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menembus level 8.124 per Kamis (16/10), atau tumbuh sebesar 14,76 persen secara year to date (ytd).
Inarno juga menyampaikan bahwa hingga Kamis (16/10), pihaknya telah menerbitkan 161 pernyataan efektif atas emisi efek dengan total nilai penghimpunan dana sebesar Rp189,6 triliun.
Alternatif pendanaan lain melalui securities crowdfunding juga berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,72 triliun bagi usaha berskala kecil dan menengah, yang berasal dari 912 efek yang diterbitkan.
Terkait jumlah investor berdasarkan data Single Investor Identification (SID), Inarno menuturkan terdapat sekitar 19 juta investor per Rabu (15/10).
“Dalam roadma, kami menargetkan pada 2027 jumlah investor mencapai 20 juta. Mudah-mudahan dapat melampaui target yang telah kami canangkan,” ujarnya.
Ia menegaskan komitmen OJK untuk menjadikan pasar modal Indonesia semakin inklusif, modern, dan berdaya saing global, dengan tetap menempatkan perlindungan investor serta integritas pasar sebagai prioritas utama.
Upaya tersebut, lanjut Inarno, sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional yang tercantum dalam Asta Cita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang menempatkan penguatan ekonomi rakyat serta pemerataan akses keuangan sebagai prioritas utama.
“Pasar modal adalah ruang ekonomi bersama, di mana setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, berkontribusi, dan memperoleh manfaat dari kemajuan ekonomi Indonesia,” imbuh Inarno Djajadi.DMS/AC