Ambon, Maluku (DMS) – Museum Siwalima Ambon menggelar konser mini alat musik tradisional bertajuk “Pukul Tifa Totobuang deng Rebana Barmaeng Ukulele Kas Bunyi Suling Sama-Sama” sebagai penutup rangkaian kegiatan Belajar Bersama Alat Musik Tradisional di Museum Siwalima Tahun 2025, Senin (21/10/2025).
Kegiatan ini menampilkan hasil pembelajaran para peserta selama 20 hari, di mana mereka dilatih untuk memainkan berbagai alat musik tradisional khas Maluku seperti tifa, totobuang, rebana, ukulele, dan suling.
Kepala Museum Siwalima yang diwakili oleh Kasubag Museum Siwalima, Mevi Mailoa, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
“Atas nama UPTD Museum Siwalima Provinsi Maluku, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan kegiatan ini kepada Tim Kerja Kegiatan Belajar Bersama, pihak sekolah, dan para orang tua peserta yang selalu memberi dukungan selama proses belajar berlangsung,” ujar Mevi Mailoa.
Ia juga memberikan penghargaan khusus kepada para pelatih atau tenaga ahli yang telah membimbing peserta dengan penuh ketulusan, kesabaran, dan profesionalisme selama proses pelatihan berlangsung.
“Dedikasi dan semangat para pelatih telah menginspirasi peserta untuk mengenal, mencintai, dan menguasai alat musik tradisional Maluku dengan baik,” tambahnya.
Kepada para peserta, Mevi menyampaikan rasa bangga atas semangat dan kedisiplinan yang telah ditunjukkan selama kegiatan berlangsung.
“Penampilan yang kita saksikan hari ini dalam bentuk konser mini adalah hasil dari proses belajar, latihan, dan kebersamaan yang luar biasa selama 20 hari,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang agar Museum Siwalima semakin dikenal bukan hanya sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran budaya dan kreativitas generasi muda.
“Melalui kegiatan ini, kita membuktikan bahwa musik tradisional bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga identitas budaya dan sumber kebanggaan kita bersama sebagai orang Maluku,” pungkasnya.DMS











