Berita Ekonomi, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai lebih dari 5,3 persen secara tahunan atau lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022.
“Kemarin belanja pemerintah relatif negatif, kalau digenjot, pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi dari 5,3 persen,” ujar Airlangga dalam webinar BUniverse Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kata Airlangga, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan, salah satunya dengan mendorong penerapan kegiatan ekonomi rendah karbon melalui perdagangan karbon.
“Dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), perdagangan karbon masuk dalam Bursa Efek Indonesia, kami sedang mempersiapkan diri menuju ke sana. Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan ditambah khusus untuk menangani perdagangan karbon,” jelasnya.
Pembangunan infrastruktur di ibukota negara juga akan dilanjutkan, yang diharapkan dapat mengungkit pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pemerintah juga akan melanjutkan hilirisasi komoditas berbasis sumber daya alam, tidak hanya untuk nikel, tetapi juga untuk komoditas lain seperti bauksit dan timah, melalui kebijakan dalam UU P2SK yang memungkinkan perbankan untuk memberikan layanan bulion.
Pemerintah juga optimis pertumbuhan ekonomi dapat diakselerasi dengan implementasi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang akan mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.
“Dengan adanya Perpu ini, kepastian hukum bisa berjalan, peraturan pemerintah yang dilarang untuk dibuat, bisa kita buat lagi,” katanya. DMS