Jakarta (DMS) – Seorang jurnalis berinisial SW (33) ditemukan tewas di kamar Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menduga kematian SW tidak wajar dan meminta aparat kepolisian mengusut kasus ini secara tuntas.
“Dengan kondisi ini, bisa dikatakan bahwa keamanan jurnalis di Indonesia bukan hanya rentan, tetapi sudah masuk tahap mengkhawatirkan,” ujar Ketua Umum AJI, Nani Afrida, melalui pesan singkat kepada detikcom, Minggu (6/4/2025).
Nani menyatakan bahwa kekerasan terhadap jurnalis akan menghambat kerja pers dalam menjalankan fungsi kontrol sosial serta menegakkan demokrasi. Ia mendorong agar semua kasus kekerasan terhadap jurnalis diusut tuntas untuk menghindari praktik impunitas.
“Jangan sampai pelaku atau calon pelaku di masa depan merasa aman karena hukum tidak ditegakkan. Atmosfer ancaman terhadap jurnalis makin menguat, dan pemerintah seharusnya hadir untuk memberikan perlindungan,” katanya.
Kematian SW menambah daftar jurnalis yang tewas dalam dua tahun terakhir. Pada 2024, jurnalis Rico Sampurna tewas dalam peristiwa kebakaran yang juga menewaskan istri, anak, dan cucunya. Selain itu, jurnalis asal Banjarbaru, Juwita, juga menjadi korban pembunuhan oleh seorang prajurit TNI AL. Juwita diduga tewas setelah dicekik dan dipiting di dalam mobil.
Terkait kasus SW, Nani menegaskan perlunya penyelidikan menyeluruh. “Luka dan lebam di tubuh korban menunjukkan adanya indikasi kekerasan. Ini harus diselidiki secara serius dan pelaku harus dihukum sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Hingga kini, polisi telah memeriksa tiga saksi terkait kematian SW. Jenazah korban masih dalam proses autopsi di RS Polri Kramat Jati. Pihak kepolisian belum mengumumkan penyebab pasti kematian.DMS/DC