Berita Seram Bagian Barat, Amalatu – Aparat keamanan akhirnya berhasil meminta warga membuka kembali akses jalan lintas Seram yang sempat dipalang oleh warga desa Tihulale dan warga desa Rumah Kay pada kedua desa pada Senin, 25/03/2024.
Kapolsek Kairatu Timur Rudy Ahab, saat memberikan keterangan, menjelaskan kronologis kejadian hingga pemblokiran jalan oleh warga di kedua desa tersebut berawal saat insiden perkelahian antar pemuda dari desa Rumah Kay dan warga desa Tihulale di kawasan wisata air terjun desa Rumah Kay.
Insiden tersebut berlanjut dengan ditahan kendaraan milik satu warga Rumah Kay oleh warga Tihulale, hingga berujung pada aksi pemblokiran ruas jalan di kedua desa masing-masing oleh masyarakat setempat sehingga membuat akses jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram terganggu.
Aparat kepolisian dibantu personel TNI melakukan koordinasi dengan pemerintah kedua desa, serta tokoh masyarakat maupun tokoh agama masing-masing, meminta warga segera membuka akses jalan karena sangat mengganggu rutinitas para pengendara yang akan melintas pada kedua ruas jalan yang diblokir oleh warga.
Hasil negosiasi dalam rapat bersama yang dilakukan aparat kepolisian bersama tokoh adat dan tokoh agama akhirnya warga bersedia membuka kembali akses jalan yang sebelumnya telah dipalang dengan menggunakan batu dan kayu balok sehingga tidak dapat dilewati oleh pengendara baik roda dua maupun roda empat.
Warga dari masing-masing desa meminta aparat kepolisian untuk segera melakukan proses hukum bagi para pelaku untuk memastikan proses hukum dapat berjalan sesuai dengan aturan dan ketentuan sehingga siapapun yang terlibat harus tetap diproses hukum.
Sementara itu, Camat Amalatu Rafly Al Idrus yang juga turun langsung ke lapangan, mengharapkan warga di kedua desa yang masuk dalam wilayah pemerintahan kecamatan Amalatu untuk dapat saling menahan diri dan tidak terprovokasi melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum.
Saat ini aparat kepolisian telah menangani peristiwa insiden perkelahian yang terjadi antara kelompok pemuda pada kedua desa masing-masing. Sehingga warga diminta untuk menyerahkan semua permasalahan hukum kepada aparat untuk diselesaikan.
Seperti diketahui, Jalan trans Seram menuju Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, dan Maluku Tengah tidak dapat dilewati sejak sore hingga tengah malam karena Warga Desa Tihulale dan Rumah Kay, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), melakukan aksi palang jalan lintas Seram di kedua desa masing-masing.
Blokade jalan dipicu oleh munculnya persoalan sekelompok pemuda kedua desa. Mereka terlibat dalam perkelahian yang terjadi di lokasi wisata air terjun Waihetu, desa Rumah Kay. Perkelahian terjadi sekitar pukul 15.30 WIT yang berlanjut dengan ditahannya salah satu warga desa Rumah Kay oleh warga desa Tihulale.DMS