Berita Piru, Taniwel – Akses jalan menunju Desa Neniari, Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sangat memprihatinkan. Selain rusak parah akses transportasi juga hampir tidak ada.
Desa Neniari atau sering disebut Neniari Gunung, Uwet, Laturake, Buria, Sapalewa, Riring, Rumahsoal, dan Lohia merupakan delapan desa yang berada di kawasan pegunungan Seram Barat.
Setiap harinya warga yang mendiami pedalaman pulau seram itu harus berjibaku untuk pulang pergi ke desa mereka setiap kali harus menjual hasil bumi atau membeli kebutuhan hidup mereka ke kota.
Sus Laturake warga Desa Buaria, mengatakan warga di delapan desa pegunungan itu merindukan sentuhan pembangunan agar bisa masuk hingga ke wilayah mereka, terutama infrastruktur jalan yang memadai.
Dikatakan, meski ada jalan yang dibangun beberapa tahun lalu, namun hanya baru sebatas penimbunan sirtu dan kondisinya kini rusak parah. Lubang dan lumpur terlihat dimana.
Kondisi semacam ini membuat pengguna roda dua maupun roda empat harus selalu berhati-hati saat melintas.
Menurut warga jika mereka menggunakan kendaraan angkutan umum, ongkos per orang berfariatif tergantung jarak desa yakni antara Rp 50-70 ribu, belum termasuk ongkos barang, untuk sampai di Desa Neniarai ongkos yang dibayar antara Rp 100-150 ribu, itupun dengan pertimbangan kondisi jalan dan cuaca.
Sus mengakui kondisi jalan ini tetap demikian meski setiap sudah disampaikan kepada pemerintah, bahkan kepada anggota DPRD yang berasal dari salah satu desa pegunungan itu.
Dia berharap mulai dari pemerintah Kabupaten hingga pusat termasuk anggota legislator asal dapil Taniwel bisa memperhatikan realita yang dihadapi warga di delapan desa pegunungan itu.
Agung salah seorang pedagang asal Desa Gemba, Kecamatan Kairatu menjelaskan butuh waktu berjam-jam untuk bisa sampai ke Desa Neniari karea akses jalan yang rusak.
Kondisi jalan terparah menurut Agung,mulai dari kawasan desa Buria, Riring hingga Rumasoal. Banyak terdapat lubang besar dan lumpur. Kondisi ini semakin diperparah jika musim hujan, karena terjadi longsor di sejumlah titik hingga menutup akses jalan.
Dia berharap kondisi ini bisa segera diperbaiki agar masyarakat delapan desa ini bisa ikut menikmati kemudahan akses jalan dari dan ke desa mereka di pengunungan ini.
Kondisi alam pegunungan di Seram Barat ini sangat sulit, karena melewati sungai-sungai yang lebar dan deras serta akses jalan akses yang sulit. Warga semakin kesulitan dan terisolasi dikala musim hujan karena beberapa sungai besar tidak bisa dilewati.
Dengan akses jalan seperti ini berdampak terhadap warga yang mengalami kondisi darurat apalagi bagi desa yang belum memiliki puskesmas pembantu (Pustu).
Jika ada yang sakit dan membutuhkan perawatan medis, terpkasa warga harus bergotog royong untuk membawa pasien menempuh jarak puluhan kilometer untuk sampai di Desa Riring Rumahsoal.
Pengguna jalan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat, harus selalu berhati2 saat melintas ruas jalan tersebut.DMS