Berita Seram Bagian Barat, Kairatu – Talut penahan ombak di Desa Waisamu, Kecamatan Kairatu Barat, ambruk akibat diterjang ombak deras yang menghantam pesisir pantai disebabkan angin kencang dan gelombang tinggi.
Insiden ambruknya talut penahan ombak pada Sabtu, 16/03/2024, mengakibatkan kurang lebih talut sepanjang 300 meter hancur, termasuk tumbangnya beberapa pohon akibat diterjang ombak deras dan angin kencang.
Selain ambruknya sebagian talut penahan ombak, cuaca ekstrem yang menimbulkan angin kencang, mengakibatkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Desa Waisamu beberapa diantaranya ikut mengalami kerusakan.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Waisamu, Marten Riripoy, kepada tim DMS Media Group. Riripoy menjelaskan talut penahan ombak sepanjang kurang lebih 300 meter, saat ini sebagianya telah ambruk akibat dihantam ombak.
Peristiwa ini telah dilaporkan ke pihak pemerintah daerah baik ke BPBD maupun PUPR Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mendapatkan perhatian sehingga dapat dilakukan perbaikan secepatnya, mengingat jika dibiarkan maka seluruh talut diperkirakan akan hancur.
Ambruknya talut penahan ombak tepat di dekat perumahan warga termasuk kawasan pekuburan juga sangat berisiko jika tidak segera diperbaiki, karena jika air pasang, maka pemukiman warga akan terendam termasuk pekuburan.
Dikatakan Riripoy, pasca dilaporkan hingga saat ini belum ada respon dari pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat, lewat pihak terkait untuk dilakukan perbaikan talut yang ambruk.
Selain insiden ambruknya talut penahan ombak di Desa Waisamu, cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir ini di wilayah Maluku, termasuk kota Ambon, mengakibatkan banyak pohon tumbang di sejumlah ruas jalan termasuk ambruknya tempat berjualan warga di kawasan pantai pasar Mardika kota Ambon.DMS