Berita SBB, Waesala – Puluhan warga Dusun Taman Sejarah, mengamuk di depan kantor desa Waesala Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku.
Mereka mencari Kepala Desa Waesala Ahmad Tanilotong, untuk mempertanggungjawabkan keputusan yang dinilai sepihak. Namun sang Kades kabur tidak menemui warga.
Puluhan warga ini melayangkan protes kepada pejabat Kepala Desa Ahmad Tanilotong, lantaran mengangkat kepala dusun mereka La Edy tanpa musyawarah mufakat.
Mereka mengamuk meminta kepala desa segera membatalkan keputusan tersebut, karena keputusan pengakatan kepala dusun Taman Sejarah justru memicu kekisruhan di tengah masyarakat.
Keputusan sepihak kepala desa itu bahkan menganggu situasi kantibmas, sebab keharmonisan warga menjadi terpecah belah. Pasalnya kepala dusun baru tidak didukung mayoritas warga taman sejarah.
Kericuhan mereda setelah aparat kepolisian bersiaga di lokasi dan menenangkan warga.
Warga meminta keputusan kades waesala tersebut dibatalkan, sambil menunggu pemerintahan desa defenitif, sehingga tidak memperkeruh suasana kekisruhan di tengah masyarakat.
Warga memberikan solusi yakni menjalankan roda pemerintahan dari kepala dusun sebelumnya, atau pemerintahan taman sejarah diambil alih desa setempat.
Hal ini untuk mendinginkan suasana ketegangan warga , yang saat ini terjadi di taman sejarah.DMS