Ambon, Maluku (DMS) – Baju bekas impor atau thrifting rupanya masih banyak dicari warga. Alasannya karena murah dan modelnya bagus seperti terlihat di Pasara Mardika Ambon.
Tren baju thrifting atau pakaian bekas yang dijual kembali semakin diminati oleh masyarakat di Kota Ambon. Berbagai kalangan, dari anak muda hingga orang dewasa, memilih baju thrifting karena harganya yang terjangkau serta kualitasnya yang dinilai lebih baik.
Fauziah Saban, salah seorang pembeli yang tengah berburu baju thrifting di Jl. Pantai Mardika, Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, mengaku lebih memilih pakaian thrifting karena kualitasnya yang bagus dan harga yang lebih terjangkau. Menurutnya, faktor ini membuatnya menjadi pelanggan setia baju thrifting selama bertahun-tahun.
Tidak hanya untuk dirinya sendiri, Fauziah juga membeli baju thrifting untuk seluruh anggota keluarganya. Bahkan, untuk perlengkapan rumah tangga seperti gorden penutup jendela, ia lebih memilih membeli barang bekas dibandingkan yang dijual di toko konvensional.
Menjelang perayaan Idulfitri, tepatnya H-8, Fauziah mulai berburu pakaian thrifting untuk keluarganya. Meskipun tidak semua pakaian perayaan nanti berasal dari thrifting, sebagian besar pilihannya tetap jatuh pada baju bekas karena kualitas dan harga yang lebih bersahabat.
Selain harga dan kualitas, daya tarik baju thrifting juga terletak pada modelnya yang unik dan berkarakter, sehingga tidak ketinggalan mode. Banyak masyarakat memilih thrifting karena ingin tampil berbeda dengan pakaian yang tidak mudah ditemukan di toko pakaian biasa.
Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Tekstil Indonesia, penjualan baju thrifting meningkat sebesar 20% dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa baju thrifting kini semakin diminati dan menjadi pilihan utama bagi banyak orang. (DMS)