Bali, Denpasar – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Made Mangku Pastika, memiliki keyakinan bahwa Bali memiliki potensi besar untuk menjadi pusat keuangan dunia berkelanjutan. Ini terjadi berkat reputasi global yang sudah melekat pada nama Bali.
“Potensi Bali sangat besar. Bali sudah dikenal di seluruh dunia. Merek Bali sudah terkenal, sehingga tidak perlu lagi kita promosikan,” kata Pastika saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-55 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, pada hari Minggu.
Selain itu, menurut Pastika, banyak pengusaha besar dan terkenal dunia yang saat ini berinvestasi di Bali, bahkan memiliki properti dan menjalankan bisnis di Pulau Dewata.
“Jadi, selain wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam Bali, mereka juga dapat berbisnis. Ini adalah bisnis ‘pabrik uang,'” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Pastika juga mengungkapkan bahwa usulan untuk menjadikan Bali sebagai pusat keuangan dunia berkelanjutan sudah pernah disampaikan kepada Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ketika dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Bali.
Dengan mewujudkan visi ini, Pastika berharap Bali dapat mengalihkan sebagian perputaran bisnis yang selama ini berpusat di Singapura.
“Mengapa harus di negara lain? Kadin dapat mempertimbangkan langkah ini untuk mengembangkan Bali sebagai pusat keuangan dunia,” ujar Pastika.
Dengan membangun “pabrik uang,” Pastika juga menekankan bahwa hal ini tidak akan menyebabkan polusi karena tidak memerlukan pembangunan pabrik baru di Bali. Untuk mewujudkannya, diperlukan infrastruktur yang kuat, terutama dalam hal internet.
Namun, ia menegaskan bahwa infrastruktur telekomunikasi dan internet yang handal adalah kunci kesuksesan, karena hal tersebut akan mempengaruhi keputusan para pelaku bisnis untuk berinvestasi di Bali.
“Gagasan ini harus disampaikan kepada Penjabat Gubernur Bali dan gubernur yang akan datang, sehingga orang-orang dari berbagai negara yang datang ke Bali tidak hanya untuk menikmati keindahan alamnya,” tambah Pastika.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Provinsi Bali, Made Ariandi, juga mendukung ide bahwa Bali memiliki potensi untuk menjadi pusat keuangan dunia. Ini didasarkan pada letak geografis Bali yang berada di daerah tropis.
“Pengusaha sukses cenderung memilih daerah tropis. Mereka dapat menghindari musim dingin yang dingin atau musim panas yang terlalu panas. Di Bali, semua ini tersedia secara alami,” kata Ariandi.
Nilai tambah lainnya adalah keramahan masyarakat Bali dan budaya terbuka yang membuat para pengusaha merasa diterima di sini.
Ariandi juga mencatat bahwa banyak pengusaha sukses dunia sudah memiliki properti dan bisnis di Provinsi Bali.
“Bali adalah jendela Indonesia ke dunia. Kita dapat mengembangkan Bali menjadi pusat keuangan dunia dengan menggabungkan model Swiss dan Singapura. Kadin siap menjadi tuan rumah dan mitra pengusaha global yang berinvestasi di Bali,” kata Ariandi.
Dia juga menyatakan bahwa Kadin telah mempersiapkan sumber daya manusia melalui program pelatihan vokasi, sertifikasi, dan kemitraan strategis.
Peringatan HUT ke-55 Kadin Indonesia di Provinsi Bali juga melibatkan kegiatan jalan sehat, senam bersama, dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat, yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Puri Raharja. DMS