Berita Maluku Tengah, Masohi – Belasan rumah warga dan satu unit gedung sekolah di Desa Maraina, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, rusak akibat banjir bandang yang disebabkan tingginya curah hujan.
Kepala pemerintah Desa Maraina, Alexander Rehena, saat memberikan keterangan menjelaskan banjir yang terjadi pada Senin, 10 Juli 2023, sekitar pukul 10.15 WIT, mengakibatkan belasan Kepala Keluarga harus mengungsi akibat rumah mereka rusak diterjang banjir bandang.
Sampai saat ini belum ada bantuan tanggap darurat yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada para korban banjir. Sementara itu, sebanyak 66 jiwa dari total 14 Kepala Keluarga korban banjir mengungsi ke rumah warga yang tidak terdampak banjir.
Selain merusak rumah warga, banjir bandang juga merusak satu unit gedung sekolah SD Negeri Maraina, di mana terdapat tiga ruang kelas yang mengalami kerusakan parah dan tidak dapat lagi digunakan untuk proses belajar mengajar siswa.
Selaku kepala pemerintahan Desa Maraina, dirinya telah mendatangi langsung ke kantor bupati, termasuk kantor BPBD Maluku Tengah, untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi agar dapat direspon secepatnya.
Ia berharap pemerintah dapat segera menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi warga yang mengalami musibah karena hampir sebagian besar peralatan rumah tangga, termasuk alat masak mereka, hanyut disapu banjir bandang.
Sementara itu, kepala BPBD Maluku Tengah, Latif Key, saat diwawancarai di kantor BPBD, mengakui pihaknya telah menerima laporan langsung dari kepala pemerintahan Desa Maraina soal bencana banjir bandang yang menerjang daerah mereka.
Saat ini, tim BPBD Maluku Tengah telah siap dan akan diberangkatkan ke lokasi untuk melihat kondisi warga sekaligus membawa bantuan tanggap darurat. Namun, dikarenakan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, tim harus menunggu, mengingat jarak dari kota Masohi ke daerah bencana hampir mencapai 90 KM.
Diakui bahwa dalam kondisi hujan, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi bencana kurang lebih tujuh hari perjalanan karena berada di dataran tinggi kaki Gunung Binaya serta harus melewati hutan dan kondisi jalan yang becek serta berlumpur.
Ia berharap dalam waktu dekat ini cuaca dapat kembali normal sehingga tim BPBD dapat langsung membawa bantuan ke lokasi bencana sekaligus melihat kondisi warga yang terdampak langsung akibat banjir bandang.
Seperti diketahui, banjir yang merendam pemukiman penduduk di Desa Maraina terjadi pada Senin, 10 Juli 2023. Bencana alam itu disebabkan tingginya curah hujan beberapa hari terakhir yang menyebabkan Sungai Ihena meluap dan merendam pemukiman warga.DMS