Berita Malteng – Intensitas curah yang tinggi sejak Jumat (07/06) hingga Senin (10/06) malam menyebabkan bencana banjir di kawasan KM 7 dan KM 8 di Kecamatan Amahai.
Kawasan KM 7 dan KM 8 jadi langganan dikala musim hujan. Puncaknya pada Senin (10/06) dini hari, volume air sungai Latantua di dusun Simalouw meluap dan merendam rumah warga.Luapan air juga hingga ke badan jalan.
Informasi yang diterima dari Bhabinkamtibmas Negeri Sepa, Bripka Muhammad Yusuf Yanwarin menyebutkan, lokasi tersebut kerap menjadi langganan banjir ketika datang musim penghujan
Pantauan DMS Medsia Group, warga yang rumahnya terendam memilih bertahan hingga menunggu banjir kembali surut.
Tidak ada korban jiwa dalam banjir tersebut, namun sebanyak 159 jiwa dari 39 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tinggi genangan air yang masuk ke rumah warga hampir setinggi lutut orang dewasa.
Personil Polres dan Polsek Amahai diterjunkan untuk membantu mengevakuasi warga yang ke tempat yang dianggap lebih aman.
Polisi juga mengatur kendaraan yang melintas mengingat debit air dijalan cukup deras dan tinggi.
Terkait cuaca buruk yang masih melanda pulau seram, Kabupaten Maluku Tengah, warga diimbau mewaspadai curah hujan tinggi yang berpotensi mengakibatkan banjir serta tanah longsor.
Diketahui banjir dikawasan terjadi selain dipicu hujan deras, juga akibat suplai air dari sungai yang, yang berdekatan dengan permukiman warga, tumpah dan meluap ke jalan.
Debit air cukup tinggi dari sejumlah sungai tidak mampu ditampung, alhasil, air meluap dan masuk ke rumah rumah warga. Kondisi tersebut memaksa warga setempat, menyelamatkan barang barang mereka.
Selain banjir sejumlah oprit jembatan di Pulau Seram, juga terputus akibat terjangan arus sungai. Akibatnya arus transportasi darat dari dan menuju wilayah selatan pulau seram lumpuh.
hujan deras yang terjadi senin dini hari, membuat oprit jembatan Wai Satu di Negeri Tamilouw amblas
Peristiwa amblasnya oprit jembatan itu diketahui warga pada Selasa (11/06) pagi.
Beruntung, masih terdapat satu jembatan lama yang tidak digunakan, jembatan itu kembali dibuka untuk aktifitas lalulintas kendaraan.
Sementara itu salah satu oprit jembatan di perbatasan Negeri Tamilouw dan negeri Haya juga amblas dan nyaris putus
Aktifitas kendaraan belum dapat melintas. Warga yang hendak menuju ke masohi dan sebaliknya hanya bisa berganti kendaraan disis jembatan.
Pihak BPJN Wilayah II telah berada dilokasi, untuk menindaklanjuti amlasnya oprit jembatan di wilayah selatan pulau seram itu.DMS