Jakarta (DMS) – Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka menampilkan kekayaan budaya nusantara melalui Rolling Exhibition Batik Liem Ping Wie dan pagelaran busana bertajuk Cultural Performance.
Direktur Paviliun Indonesia, Didik Darmanto, mengatakan kehadiran Batik Liem Ping Wie menegaskan komitmen Indonesia dalam mengangkat batik sebagai simbol budaya di panggung internasional.
“Batik adalah warisan budaya yang memukau dalam setiap motifnya. Ini identitas bangsa yang harus terus dilestarikan dan dibanggakan di mata dunia,” ujar Didik dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (2/5).
Generasi kelima pemilik Batik Liem Ping Wie, Marcelina, menyebut pihaknya ingin mengajak pengunjung World Expo 2025 Osaka merasakan kekayaan tradisi Indonesia yang terus berkembang melalui inovasi modern.
“Saya tidak sekadar menjual batik. Saya berdiri di sini sebagai penjaga budaya. Dunia harus tahu batik kita punya nilai dan bobot, ini bagian dari diplomasi budaya Indonesia,” ujar Marcelina.
Rolling Exhibition yang berlangsung pada 28 April–4 Mei 2025 menampilkan koleksi eksklusif batik tulis berkualitas, memadukan motif klasik dan kontemporer.
Beberapa motif yang ditampilkan antara lain Hokokai, dengan detail bunga krisan, peony, dan mawar sebagai simbol keindahan dalam keberagaman; Buketan, yang memperlihatkan keanggunan dan feminitas melalui gambar bunga mawar dan lotus; serta Pagi Sore, yang menggambarkan dualitas siang dan malam sebagai simbol harmoni hidup dalam falsafah Jawa.
Selain pameran dan pertunjukan budaya, Batik Liem Ping Wie juga mengadakan Business Forum bertajuk A Tapestry of Tradition and Tomorrow di Paviliun Indonesia pada hari ini. Forum ini mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang abadi.
Pengunjung juga diajak mengikuti lokakarya membatik bersama tim Batik Liem Ping Wie untuk memahami proses kreatif pembuatan batik, mulai dari penggunaan canting hingga pewarnaan alami.DMS/AC