Berita Ambon – Panca gempa yang melanda kota Ambon pada 26 September lalu hingga saat ini, kondisi pusat perbelanjaan pasar oleh-oleh khas Ambon pada lokasi desa Galala, sepi dari pembeli yang datang untuk berbelanja oleh-oleh khas Ambon.
Pasar pusat oleh-oleh khas Ambon yang ada di desa Galala yang berbatasan langsung dengan negeri Halong kecamatan Baguala, dalam beberapa bulan terakhir ini sepi pengungjung yang datang untuk berbelanja baik itu warga kota Ambon sendiri maupun para tamu yang datang dari luar Ambon.
Tim DMS Media Group yang turun langsung ke lokasi pasar oleh-oleh khas Ambon di desa Galala, menyempatkan waktu untuk berbincang-bincang langsung dengan Samsia Patty salah satu ibu rumah tangga yang kesehariannya melakukan rutinitas pada lokasi tersebut sebagai penjual ikan Asar Cakalang khas Ambon.
Kepada tim DMS Media Group dituturkannya pasca gempa kondisi penjulan ikan Asar khas Ambon mengalami penururan yang cukup drastis, hal ini cukup dirasakannya bersama dengan para penjual lainya.
Dikatakanya sebelum terjadinya gempa, biasanya penjualan ikan Asar khas Ambon, cukup baik banyak yang datang untuk melakuka pembelian, terutama mereka yang akan berangkat ke Jakarta, Surabaya maupun beberapa daerah lainya di luar Maluku.
Begitu pula banyak tamu yang datang dari luar Ambon, dan menyempatkan waktu untuk datang berbelanja ke lokasi pusat oleh-oleh khas Ambon, baik itu ikan Asar, Sagu dan lainya untuk dibawa kedaerah asal mereka.
Penjulan ikan Asar khas Ambon saat ini mengalami penurunan yang cukup drastis, hal ini dipicu masih adanya gempa-gempa susulan yang terus menerus terjadi di kota Ambon, sehingga membuat minat orang untuk berbelanja menurun.
Sementara disinggung soal harga ikan Asar khas Ambon yang ditawarkan kepada pembeli, kata Patty, harganya bervariasi mulai dari 50 ribu per ekor, 35 ribu, hingga tiga ekor ditawarkan dengan harga 100 ribu. Berita Ambon radiodms.com