Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyebutkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2024 tumbuh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.
Posisi M2 pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp8.965,9 triliun atau tumbuh 7,6 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9 persen (yoy).
“Perkembangan ini terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,8 persen (yoy),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat.
Erwin menuturkan perkembangan M2 pada Mei 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Penyaluran kredit pada Mei 2024 tumbuh sebesar 11,4 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,6 persen (yoy), lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 1,1 persen (yoy).
Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 22,7 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 25,8 persen (yoy) pada April 2024.
Kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker’s acceptances) dan tagihan repo.
Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.DMS/AC