Jakarta – Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin membenarkan laporan yang menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) menghentikan pengiriman senjata ke Israel.
Kebijakan penghentian ini diambil ketika pemerintahan Presiden Joe Biden menghadapi tekanan yang semakin besar atas bantuannya kepada sekutu utama AS tersebut di tengah perang di Gaza.
Bersaksi di depan subkomite Kongres AS pada hari Rabu (8/5/2024), Austin mengatakan pemerintahan Biden telah menghentikan satu pengiriman amunisi muatan tinggi di tengah kekhawatiran tentang militer Israel untuk menyerang kota Rafah di Gaza selatan.
“Kami sudah sangat jelas… sejak awal bahwa Israel tidak boleh melancarkan serangan besar-besaran ke Rafah tanpa mempertimbangkan dan melindungi warga sipil yang berada di wilayah pertempuran tersebut,” ujar Austin kepada anggota parlemen AS, dikutip dari Al-Jazeera.
“Kami belum membuat keputusan akhir tentang bagaimana melanjutkan pengiriman [senjata] itu,” tambah kepala Pentagon. Austin pun menegaskan pengiriman tersebut terpisah dari paket bantuan tambahan untuk Israel yang disahkan pada akhir April.
“Komentar terakhir saya adalah kami benar-benar berkomitmen untuk terus mendukung Israel dalam membela diri.”
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menanggapi jeda pengiriman tersebut dengan mengatakan keputusan AS “sangat mengecewakan”.
“[Presiden AS Joe Biden] tidak bisa mengatakan dia adalah mitra kami dalam tujuan menghancurkan Hamas, sementara di sisi lain menunda tujuan untuk menghancurkan Hamas,” kata Erdan.
Kimberly Halkett dari Al Jazeera, melaporkan dari Gedung Putih pada hari Rabu kemarin, mengatakan pengiriman tersebut mencakup 1.800 bom yang masing-masing berbobot sekitar 900 kg dan 1.700 bom lainnya masing-masing berbobot 226 kg.
“Menjelang penundaan ini, terdapat kekhawatiran yang signifikan tidak hanya dari para pengunjuk rasa mahasiswa di seluruh Amerika Serikat tetapi juga di dalam partai presiden (Demokrat) sendiri… tentang bagaimana senjata-senjata ini digunakan,” kata Halkett.
Senator AS Bernie Sanders menyambut baik penghentian sementara transfer senjata yang dilakukan pemerintahan Biden, tetapi mengatakan hal itu “harus menjadi langkah pertama”.DMS/AC