Berita Maluku Terkini Hari Ini
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Berita Maluku Terkini - Radio DMS
No Result
View All Result

Bisnis Properti China Sedang Krisis: Hutang Pengembang Tembus Rp 228 T

Radio DMS 1027FM by Radio DMS 1027FM
Wednesday, 27 August 2025
in Internasional
0
china propertydebt evergrande

china propertydebt evergrande

Jakarta (DMS) – Bisnis properti di China sedang mengalami krisis. Pasalnya, banyak raksasa pengembang properti yang mengalami krisis keuangan hingga terlilit hutang mencapai ratusan triliun rupiah.

Salah satunya dialami Evergrande. Pengembang properti terbesar di China itu mengalami krisis keuangan sejak 2021 yang membuat perusahaan gagal membayar kewajiban hutang.

Berita Lainnya

Warga Australia diperingatkan bersiap hadapi cuaca panas ekstrem

Sedikitnya 20.000 pelajar Palestina tewas karena agresi Israel

Teleskop AIMS China Mulai Beroperasi di Gelombang Inframerah Menengah

Buntut krisis keuangan yang terus berlanjut, Evergrande kemudian didepak dari daftar pencatatan Bursa Efek Hong Kong pada Senin (25/8/2025). Perusahaan itu gagal membayar sejumlah obligasi dan menghentikan pembangunan ribuan apartemen.

Dilansir BBC, penyebab Evergrande bisa mengalami krisis keuangan karena melakukan ekspansi secara masif di bidang properti. Perusahaan itu meminjam lebih dari US$ 300 miliar dan sempat dicap sebagai raksasa properti China.

Namun pada 2020, pemerintah China menerapkan aturan baru untuk mengendalikan jumlah pinjaman yang diambil pengembang properti. Langkah tersebut mendorong Evergrande menawarkan propertinya dengan diskon besar agar memastikan ada uang masuk dan bisnisnya tetap bertahan.

Krisis keuangan membuat Evergrande kesulitan memenuhi pembayaran bunga sehingga gagal membayar sebagian hutang luar negerinya. Bahkan sejak dimulainya krisis pada 2021, saham Evergrande terus merosot dan kehilangan lebih dari 99% nilainya.

Pada Januari 2024, Evergrande resmi menerima perintah likuidasi dari Pengadilan Tinggi Hong Kong. Saham perusahaan lalu ditangguhkan dari perdagangan.

Terbaru, Bursa Hong Kong mencabut pencatatan saham Evergrande per 25 Agustus. Likuidator menyebut telah menjual aset senilai US$ 255 juta, jauh dari total klaim kreditor yang mencapai US$ 45 miliar.

Tak Hanya Evergrande, Banyak Pengembang Lain Juga ‘Berdarah-darah’

Selain Evergrande, ternyata masih banyak pengembang properti lainnya yang juga mengalami krisis. Sejumlah pengamat menilai bisnis properti di China tengah menghadapi tantangan besar.

Direktur konsultan Eurasia Group Dan Wang mengatakan krisis besar yang dialami pengembang turut berdampak pada perekonomian. Sebab, industri tersebut menyumbang sekitar sepertiga perekonomian China sekaligus sumber pendapatan utama bagi pemerintah daerah.

“Penurunan harga properti juga turut menjadi hambatan terbesar bagi perekonomian dan alasan utama mengapa bisnis ini tertekan,” kata Wang.

Pada awal Agustus, China South City Holdings menerima perintah likuidasi dari Pengadilan Tinggi Hong Kong, menjadikannya pengembang terbesar yang dipaksa dilikuidasi setelah Evergrande.

Sementara itu, raksasa properti Country Garden tengah berusaha menjalin kesepakatan dengan para kreditornya untuk menghapus hutang luar negeri lebih dari US$ 14 miliar (Rp 228 triliun; kurs Rp 16.303) yang belum dibayar.

Krisis di industri properti juga menyebabkan PHK besar-besaran oleh pengembang yang terlilit hutang besar. Sedangkan karyawan yang bertahan harus rela gajinya dipotong cukup besar agar perusahaan tetap berjalan.

Bisnis properti di China yang sedang krisis juga berdampak besar pada banyak rumah tangga. Sebab, mereka cenderung menaruh tabungannya ke dalam properti. Dengan harga rumah yang turun hingga 30%, banyak keluarga di China yang mengalami penurunan nilai tabungan.

“Seluruh sektor properti sedang mengalami kesulitan. Lebih banyak perusahaan properti di China yang akan bangkrut,” ujar Profesor Qiao dari Duke University.

Untuk mencegah krisis terus berkepanjangan, pemerintah mengumumkan sejumlah program yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pasar properti, mendongkrak angka penjualan, dan meningkatkan perekonomian.

Namun, langkah tersebut hanya mendukung perekonomian bagi masyarakat. Sedangkan pemerintah China belum turun tangan secara langsung untuk menyelamatkan para pengembang yang terlilit hutang.

Belum lagi sektor industri di Negeri Tirai Bambu yang mulai beralih ke hal lain. Presiden China Xi Jinping dinilai lebih fokus pada industri teknologi, robotika, energi terbarukan, dan mobil listrik.

“China memang tengah dalam masa transisi untuk menuju era pembangunan baru. Hal ini membuat pasar properti China ikut terdampak dan diprediksi akan mencapai titik terendah sekitar 2 tahun lagi,” pungkas Wang.DMS/DC

 

 

Tags: BisnisChinaHutang.KrisisPengembangPropertiTriliun
Previous Post

Mendagri Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jadi Prioritas Utama Pemerintah

Next Post

Komdigi Panggil TikTok hingga Meta Buntut Konten Palsu Demo di DPR

Berita Terkait

ilustrasi cuaca panas
Internasional

Warga Australia diperingatkan bersiap hadapi cuaca panas ekstrem

Wednesday, 22 October 2025
Pelajar palestina
Internasional

Sedikitnya 20.000 pelajar Palestina tewas karena agresi Israel

Tuesday, 21 October 2025
Teleskop AIMS China
Internasional

Teleskop AIMS China Mulai Beroperasi di Gelombang Inframerah Menengah

Tuesday, 21 October 2025
hong kong crashairline
Internasional

Pesawat Kargo Tergelincir-Nyebur ke Laut Hong Kong, 2 Orang Tewas

Monday, 20 October 2025
Pakistan banjir
Internasional

Pakistan perkirakan kerugian akibat banjir capai 2,9 miliar dolar AS

Sunday, 19 October 2025
demo no kings di los angeles california
Internasional

Demo ‘No Kings’ Protes Trump di AS, Warga Kibarkan Bendera One Piece

Sunday, 19 October 2025
Next Post
angga raka prabowo

Komdigi Panggil TikTok hingga Meta Buntut Konten Palsu Demo di DPR

STREAMING


Download Aplikasi Radio DMS
Berita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di AmbonBerita Maluku Ambon dan Radio Di Ambon

 

Berita Maluku Terkini – Radio DMS

Portal berita yang menyediakan berita ambon, berita maluku, berita maluku hari ini, dan berita ambon hari ini aktual dan terpercaya.

MEDIA GROUP

  • DMS 102,7 FM Ambon
  • Carang TV Ambon
  • Duta 90,9 FM Ambon
  • Duta 98,7 FM Masohi
  • Ambon 96,8 FM Ambon

ALAMAT RADIO DMS

Studio & Kantor

JL. AY. PATTY No. 21, Lt. 2 AMBON, MALUKU 97124
Telp. : 0911-353325, 341900, 353329
Fax. : 0911-347423
Email : marketing@radiodms.com / emahaly@yahoo.com

 

 

  • Disclaimer
  • DMS MEGA Hits
  • DMS Trend 21
  • Home
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Station Radio Di Ambon
  • Tentang Kami

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Berita Maluku
    • Berita Ambon
    • Berita Maluku Tengah
    • Berita Kabupaten Buru
    • Berita Buru Selatan
    • Berita Seram Bagian Barat
    • Berita Seram Bagian Timur
    • Berita Tual
    • Berita Kepulauan Kei
    • Berita Kepulauan Aru
    • Berita Kepulauan Tanimbar
    • Berita Maluku Barat Daya
  • Daerah
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Olah Raga
  • Lifestyle
  • Station

Copyright © 2024. Radiodms.com. All rights reserved.