Berita Maluku, Ambon – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Implan dan KB suntik sedang digencarkan di Pulau Seram, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku.
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (10/6/2023) mengatakan, hal Ini penting karena sejak menikah jika ingin menunda memiliki anak atau ada perempuan dengan riwayat anemia, maka bisa menggunakan alat kontrasepsi. Bagi ibu-ibu setelah melahirkan, kami mendorong mereka untuk menggunakan alat kontrasepsi MKJP agar bisa mengatur jarak kelahiran.
Eni menjelaskan bahwa saat mengunjungi Puskesmas Waimital pada Kamis (8/6/2023), pelayanan diberikan kepada 77 akseptor. Sehingga berdasarkan data SIGA hingga Juni 2023, peserta KB aktif di Kabupaten SBB telah mencapai 8.052 akseptor dan 896 peserta KB baru.
Penyediaan layanan MKJP sendiri dimaksudkan untuk menekan angka kejadian putus pakai alat kontrasepsi di wilayah tersebut. Alat kontrasepsi yang disediakan oleh pemerintah juga dijamin memiliki kualitas yang sama dengan pihak swasta.
Sejak tahun 2020, BKKBN aktif menyediakan implan satu batang yang diproduksi di dalam negeri. Inovasi ini merupakan jawaban atas keinginan masyarakat yang ingin menggunakan KB dengan lebih mudah dan nyaman, serta memiliki efek samping yang lebih sedikit ketika menggunakan alat kontrasepsi.
Lebih lanjut Eni menjelaskan kepada seluruh warga bahwa layanan KB dihadirkan untuk membantu setiap keluarga merencanakan waktu yang ideal untuk memiliki anak. Jarak kehamilan dinilai berdampak pada pola pengasuhan anak dan kesehatan anak yang dilahirkan nantinya.
Ia mengingatkan kepada semua pihak bahwa pelayanan kontrasepsi yang diselenggarakan BKKBN dan mitra kerja terkait juga tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting.
Ia mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam proses percepatan penurunan stunting di provinsi Maluku sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya KB dan bahaya stunting bagi generasi penerus bangsa.
“Penggunaan alat kontrasepsi merupakan bagian dari pencegahan kelahiran anak stunting. Tapi kalau sudah terlanjur ada anak yang stunting, kita harus menanganinya bersama-sama dengan semua sektor dengan memberikan protein. Misalnya memberikan ikan karena saya lihat Maluku kaya akan ikan atau minimal memberikan dua butir telur per hari,” kata Eni. (Antara-DMS)