Berita Maluku Utara, Ternate – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Maluku Utara telah menjalin kemitraan strategis dengan Akademi Wijaya Kusuma dalam upaya bersama untuk menangani masalah stunting. Kerjasama ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BKKBN dan Akbid Wijaya Kusuma.
Nuryamin, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Malut, menekankan bahwa penanganan stunting bukanlah tugas satu institusi saja. Ia menyatakan bahwa keterlibatan berbagai pihak, seperti kementerian, lembaga, perguruan tinggi, masyarakat, swasta, dan media massa, sangat diperlukan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Hari ini kita melakukan MoU dengan perguruan tinggi. Kita melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dalam upaya percepatan penurunan stunting,” ujar Nuryamin.
Dalam acara penandatanganan MoU, Rektor Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate, Asnur Hi. Hukum, S,ST. M.MKes, dan Kepala BKKBN Provinsi Maluku Utara, Nuryamin, S.TP, MM, menjadi pihak yang menandatangani naskah kerjasama. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pemerintah untuk menangani permasalahan stunting di Provinsi Malut.
Nuryamin menjelaskan bahwa hampir seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di Provinsi Malut, telah menjalin kerja sama dengan BKKBN. Langkah ini diambil untuk melibatkan perguruan tinggi dalam upaya percepatan penurunan stunting, dengan fokus utama pada sosialisasi pentingnya pencegahan stunting.
“Upaya pelibatan perguruan tinggi tersebut dapat diimplementasikan melalui KKN tematik. Sebelum mereka turun, mahasiswa akan kita bekali dengan pemahaman tentang stunting,” tambah Nuryamin.
Selain penandatanganan MoU, program ini juga melibatkan mahasiswa dalam upaya sosialisasi. Saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, mahasiswa dapat turut mensosialisasikan pentingnya mencegah stunting kepada masyarakat. Dengan melibatkan mahasiswa, diharapkan dapat turut menurunkan angka prevalensi stunting di Provinsi Malut.
Rektor Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan BKKBN dalam memerangi stunting di Malut. Sebagai bagian dari kerjasama ini, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti, memberikan kuliah umum bagi mahasiswi Akbid Wijaya Kusuma Malang Kota Ternate. Materi kuliah tersebut membahas Strategi Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pembangunan Keluarga di Provinsi Maluku Utara.
Dalam materinya, Deputi KSPK BKKBN menjelaskan bahwa meskipun Indonesia telah mengalami penurunan prevalensi stunting yang signifikan, masih diperlukan upaya lebih lanjut. Data SSGI 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting Indonesia masih berada pada angka 21,6 persen, di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih dikategorikan sebagai darurat stunting.
Deputi KSPK BKKBN juga menekankan peran penting keluarga dan lingkungan dalam menciptakan generasi remaja-mahasiswa yang berkualitas. Pemerintah, melalui BKKBN, telah merespons dengan program GenRe (Generasi Berencana) yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang peran orang tua dalam membantu anak remaja mereka. Program ini diharapkan dapat membantu menciptakan generasi remaja-mahasiswa yang memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang positif, sehingga mereka dapat merencanakan kehidupan berkeluarga dengan matang. DMS-Antara