Berita Maluku Utara, Ternate – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Utara (Malut) menggelar Focus Group Discussion (FGD) analisis situasi stunting Provinsi Maluku Utara (Malut) Tahun 2022.
Kepala BKKBN Provinsi Maluku Utara Dra. Renta Rego memberikan pengantar terkait upaya-upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Malut yang sedang melakukan audit Kasus Stunting Tahap 2, sehingga kegiatan ini sangat penting untuk dapat merumuskan kebijakan dalam rangka percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Malut.
Renta juga menyajikan data SSGI Provinsi Maluku Utara 2021 dimana prevelensi balita Stunting di Provinsi Maluku Utara berada pada posisi 27,5% dan mengajak untuk bersama-sama mengintegrasikan program lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting di Malut.
“BKKBN membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait untuk bersama sama berkolaborasi dan bersinergi dalam upaya percepatan menurunkan angka stunting, oleh karena itu perlu kita kawal bersama, demi menciptakan generasi yang cerdas dan gemilang di masa yang akan datang dalam menghadapi puncak bonus demografi 2030 mendatang,” katanya.
Sementara itu, tampil sebagai pemateri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara dr. Idhar Sidi Umar yang memaparkan terkait kondisi stunting di Malut.
Dia menyebut, Provinsi Malut saat ini berada pada lima provinsi dengan jumlah 32,039 % kasus tertinggi stunting sehingga perlu kerja keras semua lintar sektor untuk secara bersama-sama menurunkan angka stunting di Malut.
Penyelenggaraan percepatan penurunan stunting yang harus dilakukan Daerah menurut Perpress 72 Tahun 2021 adalah penguatan perencanaan dan anggaran, peningkatan kualitas pelaksanaan, peningkatan kualitas pemantauan evaluasi dan pelaporan dan peningkatan Sumber Daya Manusia. Jika ke empat poin tersebut dilakukan dengan baik optimistis penurunan stunting pada tahun 2024 diharapkan dapat turun menjadi 14 persen.
Kegiatan FGD, kata Renta, dimanfaatkan dalam penyusunan program dan kegiatan serta kebijakan dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Malut.
“Kita melibatkan perempuan, Bappedalitbang, Poltekes, mahasiswa universitas Khairun Ternate, mahasiswa Poltekes dan Satgas Stunting baik dari provinsi maupun kabupaten/kota dilibatkan dalam pertemuan maupun dilakukan secara daring dan luring,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan FGD, Koordinator Pengendalian Penduduk Djana Eko Prayitno dan Warek I Unkhair Ternate, yang juga merupakan Ketua PIC kabupaten/kota DR. Amran Husen. DMS