Berita Maluku, Ambon – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku mencatat Dua warga di Negeri Makariki, Kabupaten Maluku Tengah dan di Desa Atubul Dol, Kecamatan Wertambrian, Kabupaten Maluku Tengara Barat tewas diterkam buaya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, Mukhtar Amin Ahmadi, Jumat (8/2) mengatakan, pertistiwa itu terjadi di hari yang sama yakni pada hari Kamis (7/2), dua warga di lokasi yang berbeda tewas secara mengenaskan diterkam buaya.
Mukhtar menuturkan, korban yang diterkam buaya di perairan Desa Atubul Dol diidentifikasi sebagai Adamalik Batalata 48 tahun , sementara warga Negeri makariki, Jonias Makaweru 37 tahun ditemukan tewas di muara sungai Ruata.
Ia menjelaskan, kedua korban tersebut diterkam buaya saat mencari ikan Kamis (7/2) di lokasi yang berbeda dengan kondisi yang berbeda pula.
Mukhtar menambahkan, korban Jonias Makaweru tewas di muara sungai Ruata saat menjala ikan, dan hanya ditemukan potongan tubuh korban.
Adamalik Batalata sempat ditolong dua nelayan yang mencari ikan di posisi tak jauh dari korban. Mereka berusaha menyelamatkan korban dengan memanah dan buaya akhirnya melepas korban.
Korban mengalami luka gigitan tetapi korban tidak tertolong, kedua nelayan membawa pulang jenazah dan melaporkan peristiwa ini ke Kepala Desa setempat
Sementara itu, petugas BKSDA terus melakukan pemantauan di lokasi guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penangan ,serta melakukan kajian terhadap populasi dan habitat buaya di Maluku.
Ditambahkannya, Maluku sebagai negeri kepulauan merupakan habitat buaya yakni di Pulau Seram, Pulau Buru, Pulau Tanimbar, BKSDA terus melakukan pemantauan di lapangan dan menghimbau warga untuk selalu waspada , mengingat sejumlah daerah di Maluku terjadi konflik buaya dengan manusia.DMS