Jakarta (DMS) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa berkekuatan 5,8 magnitudo yang mengguncang wilayah pantai barat Sumatera, tepatnya di Aceh Besar, Aceh, pada Minggu siang, tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang tidak memicu tsunami. Kepastian ini diperoleh berdasarkan pemodelan seismologis yang dilakukan oleh tim pusat kontrol Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) BMKG.
Daryono juga mengungkapkan bahwa hingga pukul 14.30 WIB, tidak terdeteksi adanya gempa susulan di wilayah tersebut. “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya terkait gempa ini,” katanya.
Gempa tektonik yang terjadi berkekuatan 5,6 magnitudo setelah dilakukan pengkajian lebih lanjut. Gempa ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi lempeng di wilayah pantai barat Sumatera dengan pusat gempa berada di laut pada kedalaman 43 kilometer. Lokasi gempa berada di koordinat 7,35 derajat Lintang Selatan dan 106,49 derajat Bujur Timur, atau sekitar 121 kilometer barat daya Kota Banda Aceh.
BMKG melaporkan bahwa gempa ini dirasakan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dengan skala intensitas III-IV MMI, sementara di Sabang dan Pidie gempa dirasakan dengan intensitas III MMI.
Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut. Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi resmi mengenai gempa dan selalu mengikuti panduan mitigasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Aceh. DMS/AC