Jakarta (DMS) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai badai angin kencang yang diprediksi akan melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam tiga hari ke depan. Fenomena ini diperkirakan berlangsung mulai Jumat (6/12) hingga Minggu (8/12) 2024.
“Peringatan ini berlaku mulai subuh besok hingga tiga hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Kamis (5/12) malam.
Penyebab Cuaca Ekstrem
Dwikorita menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini disebabkan oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby, dan Gelombang Kelvin, yang aktif di wilayah Indonesia.
Selain itu, BMKG juga mendeteksi keberadaan bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten, yang diamati sejak Kamis pagi (5/12). Bibit siklon ini berpotensi memperkuat intensitas hujan serta meningkatkan kecepatan angin hingga 28 km/jam (15 knot) di pusat pusarannya.
“Dampaknya dapat memicu hujan lebat hingga sangat lebat, seperti yang terjadi akibat bibit siklon sebelumnya pada 4 Desember yang menyebabkan bencana hidrometeorologi di Sukabumi,” kata Dwikorita.
Wilayah Terdampak dan Gelombang Tinggi
BMKG memprediksi hujan deras disertai badai akan melanda beberapa wilayah, antara lain:
- Sumatera: Lampung dan Bengkulu.
- Jawa: Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.
Selain hujan, gelombang laut tinggi juga berpotensi terjadi di sejumlah perairan:
- Gelombang 1,25–2,5 meter: Samudra Hindia selatan Bali dan Nusa Tenggara Timur.
- Gelombang 2,5–4 meter: Perairan Bengkulu, Enggano, Selat Sunda, dan selatan Banten hingga Pangandaran.
- Gelombang 4–6 meter: Samudra Hindia selatan Jawa Barat.
BMKG mengingatkan masyarakat, terutama pengguna transportasi laut dan nelayan, untuk menunda aktivitas di laut selama periode ini. Masyarakat juga diminta waspada terhadap kemungkinan hujan es, angin puting beliung, serta dampak lain seperti banjir dan longsor.
“Kami harap masyarakat tetap berhati-hati dan mengikuti informasi terbaru terkait cuaca dari BMKG,” tutup Dwikorita. DMS/AC