Jakarta (DMS) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas wilayah Indonesia akan diguyur hujan pada Jumat (29/8), dengan intensitas bervariasi dari ringan hingga lebat. Beberapa daerah juga berpotensi disertai petir dan angin kencang.
Prakirawan BMKG Apdillah Akbar menjelaskan, potensi hujan ini dipicu oleh adanya daerah konvergensi yang memanjang di sejumlah wilayah, mulai dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat, perairan barat Lampung hingga Sumatera Barat, Kepulauan Riau, perairan selatan Kalimantan Selatan, Laut Sulawesi, Laut Timor, Laut Banda, Laut Andaman, Laut China Selatan, hingga Laut Jawa. Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan.
Kota-Kota yang Berpotensi Hujan Lebat
Beberapa kota besar diprakirakan mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang, di antaranya:
Bandung
Banjarmasin
Mamuju
Merauke
Sementara itu, sejumlah kota lainnya diperkirakan diguyur hujan ringan hingga sedang, seperti Medan, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Selor, Samarinda, Palangka Raya, Gorontalo, Palu, Ternate, Sorong, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya.
Kota yang Berawan
Adapun kota-kota besar yang hanya diprakirakan berawan antara lain Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Jakarta, Surabaya, Kupang, Denpasar, Mataram, Manado, Kendari, Makassar, Ambon, dan Manokwari.
Kondisi Gelombang Laut
BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi. Secara umum, gelombang laut di perairan Indonesia diprakirakan berada pada kisaran 0,5–2,5 meter. Namun, gelombang tinggi lebih dari 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah, seperti:
Perairan Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung
Selat Sunda bagian selatan
Samudra Hindia selatan Jawa
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah pesisir, agar mewaspadai potensi banjir rob di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Maluku. Kewaspadaan ekstra juga diperlukan bagi warga di daerah rawan banjir serta pengguna transportasi laut dan nelayan akibat potensi gelombang tinggi. DMS/AC