Bandung (DMS) – Duka menyelimuti keluarga besar Bobotoh. Seorang pendukung setia Persib Bandung, Nugraha (20), warga Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, meninggal dunia pada Jumat (6/6) malam setelah 14 hari koma akibat terjatuh dari flyover Pasupati saat mengikuti konvoi kemenangan Persib.
Istri almarhum, Intan Nuraeni (20), menceritakan bahwa suaminya mengalami luka berat di bagian kepala kiri, rusuk, dan ginjal akibat benturan keras dari ketinggian.
“Meninggal setengah 11 malam saat masih dirawat di HCU. Sebelumnya kondisinya langsung menurun,” ujar Intan saat ditemui di rumah duka, Minggu (8/6).
Nugraha sebelumnya dirawat intensif di ICU dan HCU RS Hasan Sadikin Bandung sejak peristiwa tragis pada Sabtu (24/5). Menurut Intan, sang suami sempat menjalani cuci darah dan menggunakan alat bantu napas melalui tenggorokan akibat trauma berat yang diderita.
“Dokter bilang lukanya cukup parah. Di kepala bagian kiri, rusuk sebelah kiri, dan ginjalnya juga kena karena benturan. Jadi sempat dilakukan cuci darah juga,” jelasnya.
Jenazah Nugraha telah dimakamkan pada Sabtu (7/6) dini hari di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Cipari, Desa Mukapayung, tak jauh dari rumah duka. Intan menyatakan keluarga telah mengikhlaskan kepergian suaminya, meski rasa duka masih terasa mendalam.
“Insyaallah sudah ikhlas, meskipun kehilangan suami itu tetap berat. Rasanya sedih walau saya enggak banyak menangis,” tutur Intan dengan suara bergetar.
Intan juga mengenang bahwa Nugraha berangkat konvoi dengan semangat tinggi setelah meminta izin untuk merayakan kemenangan Persib Bandung atas Persis Solo di laga final Liga 1. Namun tak disangka, kabar duka datang di pagi hari.
“Dia semangat banget waktu pamit. Biasanya nonton di rumah. Tapi subuh-subuh saya malah dapat kabar dari satpam RSHS, katanya suami saya jatuh dari jembatan,” kenangnya.
Sebagai bentuk belasungkawa, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail atau yang akrab disapa Jeje Govinda datang langsung ke rumah duka untuk menyampaikan simpati dan memberikan santunan kepada keluarga almarhum.
“Saya takziyah ke rumah duka Nugraha. Kami turut berduka dan memberikan sedikit bantuan untuk keluarga karena kabarnya biaya pengobatan selama di rumah sakit cukup besar,” ujar Jeje.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam euforia perayaan, agar tidak ada lagi nyawa yang melayang demi merayakan kemenangan. DMS/AC