Jakarta- Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memperluassosialisasi pasar modal. Salah satunya dengan program pembangunan galeri investasi seperi di kampus-kampus di Indonesia.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan pada tahun lalu program tersebut menyasar generasi muda. Tahun ini, otoritas bursa ingin menggenjot sosialisasi di pasar-pasar tradisional.Berdasarkan penuturannya di universitas sangat sukses.
Tapi pihaknya baru mengertahui mengetahui ada universitas di tengah Pasar Pakuwon. Ternyata orang yang belanja dan orang yang dagang di pasar itu juga investasi. Target BEI tahun ini minimum 100 pasar, sampai tengah tahun aka nada 50 pasar dibuka galeri investasi.
Menurutnya galeri investasi mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai literasi, edukasi, dan investasi. Sehingga selain sebagai pusat transaksi, galeri ini juga bisa menjadi tempat belajar bagi masyarakat.
Untuk itu, prospek adanya galeri investasi di pasar tradisional sangat tinggi. Menurutnya sudah ada pedagang yang mulai melek investasi di pasar modal.
Dirinya berujar bahwa ada satu orang yang investasi Rp 1,9 miliar, dia punya dua lapak yang jualan sandal karet dibikin dari ban bekas. Akhirnya kami buka satu di Pasar Tasikmalaya. Pasar itu ternyata transaksi jual belinya Rp 10 miliar sehari. Kami coba ternyata banyak yang mulai dan pengen investasi
Sampai saat ini, jumlah galeri investasi di universitas sudah mencapai 320 galeri. Jumlah ini akan diperbanyak lagi hingga 350 galeri. Selain itu, Tito juga menggagas agar para emiten membuka galeri investasi di kantor mereka.
Dirinya menargetkan dalam tiga bulan ini satu kantor perwakilan buka dua galeri di pasar daerahnya masing-masing.Jadi minimum 50 sampai Juni, Insyaallah tercapai. Tanggal 8 buka di Baliklpalan. Jadi totalnya ada sekitar 450an galeri sampai akhir tahun(DMS/Kumparan)