Ambon, Maluku (DMS) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menggelar sosialisasi dan simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Ambon pada Senin (5/5/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan siswa menghadapi potensi bencana di wilayah mereka.
Selain di SDN 1 Ambon, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di SDN 2 dan SDN 61 Ambon pada 6–7 Mei 2025.
Plt Kepala BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, mengatakan kegiatan ini melibatkan 30 siswa kelas III, IV, dan V. Menurutnya, SPAB dirancang untuk memperkuat kapasitas sekolah-sekolah di kawasan rawan bencana agar mampu menerapkan langkah-langkah pengurangan risiko bencana (PRB) secara mandiri.
Disebutkan penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu dilakukan di sekolah, baik secara struktural maupun nonstruktural, untuk membangun budaya kesiapsiagaan dan keselamatan.
Ia menekankan pentingnya peran kelembagaan sekolah, komunitas, serta kemitraan antarberbagai pihak dalam mendukung upaya PRB.
Frits mengingatkan bahwa letak geografis dan kondisi geologis menjadikan Kota Ambon rentan terhadap berbagai bencana, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, puting beliung, cuaca ekstrem, dan abrasi pantai.
Selain faktor alam, kompleksitas kondisi demografi dan sosial ekonomi juga meningkatkan kerentanan masyarakat.
Ia menjelaskan pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah, baik secara struktural maupun nonstruktural, guna mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan keselamatan terhadap bencana di sekolah.
Hal ini, dilakukan melalui pemberdayaan peran kelembagaan dan kemampuan komunitas sekolah, serta pembangunan kemitraan dan jaringan antarberbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan pengurangan risiko bencana di sekolah.
Diakui pelajar memiliki potensi dan peran penting dalam penyebaran informasi serta pengurangan risiko bencana. olehnya itu kegiatan ini diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi kita semua untuk memperkuat upaya pencegahan dan membangun ketahanan masyarakat dalam mengurangi dampak bencana
Materi sosialisasi mencakup pengetahuan tentang kedaruratan medis, penilaian awal, triase, bantuan hidup dasar, evakuasi, penanganan trauma, serta dukungan psikososial.
Melalui pelatihan ini, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya mitigasi bencana sejak dini dan menyebarkan informasi terkait upaya pengurangan risiko di lingkungan masing-masing.
Kegiatan ini turut dihadiri Lurah Rijali, jajaran BPBD Kota Ambon, serta narasumber dari BPBD Provinsi Maluku, seperti Fretha Juliana Kayadoe dan Libertth Salakory, serta perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku, Herry Latuheru.DMS