Berita Ambon – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menggelar simulasi penanggulangan bencana gempa bumi kepada siswa-siswi SD Negeri 1, 2, dan 3 Poka, Jumat 16/06/2023. Penyuluhan ini sebagai upaya mengedukasi siswa-siswi terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Fatimah Layn, kepala SD negeri 2 Poka saat diwawancarai menjelaskan bahwa kegiatan ini telah berlangsung selama tiga hari yang melibatkan seluruh guru dan siswa-siswi SD negeri 1, 2, dan 3 Poka. Mereka diberi pelatihan penguatan baik kepada para guru maupun siswa-siswi akan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Mewakili pihak sekolah baik SD negeri 1, 2, dan 3 Poka, sangat menyambut baik dilaksanakan kegiatan ini oleh BPBD Kota Ambon. Dengan demikian, para siswa-siswi dapat mengetahui jika sewaktu-waktu terjadi gempa apa dan bagaimana yang harus dilakukan saat gempa terjadi, begitu pula pasca gempa.
Dikatakannya, banyak manfaat yang didapat lewat para instruktur yang memberikan pelatihan dengan melakukan praktek langsung kepada para siswa-siswi, tentang bagaimana cara menyelamatkan diri saat gempa terjadi, kemudian cara menyelamatkan korban gempa termasuk mencari lokasi yang dianggap aman dari gempa.
Dengan kondisi lokasi sekolah yang masuk dalam daerah rawan gempa di Kota Ambon, SD negeri 1, 2, dan 3 Poka yang memiliki gedung bertingkat sangat berisiko jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi. Untuk itu, pengetahuan yang didapatkan selama tiga hari terkait simulasi penanggulangan gempa membuat siswa dan para guru lebih siap dalam menghadapi bencana gempa.
Ia mengatakan sesuai arahan dari kepala dinas Pendidikan Kota Ambon, maka ke depan materi pelajaran tentang muatan bencana akan diterapkan dalam kurikulum pendidikan khususnya pada mata pelajaran IPA dan IPS agar lebih memberikan penguatan kepada siswa-siswi jika terjadi bencana.
Terlihat pada lokasi SD negeri 1, 2, dan 3 Poka, kegiatan simulasi yang dilaksanakan melibatkan guru dan siswa-siswi berjalan dengan penuh keseriusan oleh semua siswa-siswi, mulai dari awal saat gempa terjadi hingga cara menyelamatkan diri.
Para siswa-siswi juga diajari bagaimana cara menghindari reruntuhan gempa saat berada di dalam ruang kelas, dengan cara masuk ke bawah meja dan kursi untuk melindungi diri, guna menghindari tertimpa reruntuhan bangunan.
Mereka juga diajari usai gempa terjadi terlibat langsung untuk membantu melakukan evakuasi rekan-rekan mereka yang terjebak pada beberapa ruang kelas akibat tertimpa meja dan kursi saat gempa terjadi.DMS