Ambon, Maluku (DMS) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dengan memasang rambu-rambu jalur evakuasi (evacuation route) di berbagai lokasi rawan bencana.
Sekretaris BPBD Kota Ambon, Fritz Tattipikalawan, mengungkapkan bahwa pemasangan rambu evakuasi ini merupakan bagian dari upaya mitigasi dan edukasi masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Program ini telah berjalan sejak tahun 2024 dengan pemasangan 150 rambu, dan berlanjut pada 2025 dengan penambahan 216 rambu sejak Februari lalu.
Dijelaskan pemasangan rambu jalur evakuasi difokuskan di tiga kecamatan, yakni Nusaniwe, Sirimau, dan Teluk Ambon, yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami.
Selain rambu jalur evakuasi, BPBD Kota Ambon juga memasang papan informasi tsunami di kawasan pesisir pantai guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana.
Saat ini, proses pemasangan telah mencapai sekitar 80 persen. Kecamatan Sirimau masih dalam tahap penyelesaian akibat mobilisasi bertahap dan keterbatasan sumber daya.
BPBD Kota Ambon juga berencana mengadakan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai jalur evakuasi dan mitigasi bencana.
Fritz mengimbau masyarakat agar lebih memahami jalur yang telah disediakan serta menyebarkan informasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Pemasangan rambu dan papan informasi ini merupakan bagian dari kerja sama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Bank Dunia.
Bantuan ini diberikan kepada 30 kabupaten/kota rawan bencana di Indonesia, termasuk Kota Ambon yang memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami.
Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat semakin siap menghadapi potensi bencana serta dapat melakukan evakuasi dengan cepat dan aman dalam situasi darurat. (DMS)