Berita Ambon – Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Ambon, melakukan Uji publik penyusunan dan penggunaan peta tematik sebaran wilayah rawan banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Wai Batu Gajah dan Wai batu Gantung kota Ambon, melibatkan Konsultan Flood Managemet in Selekted River Basin (FMSRB) dan Lembaga Penelitian Universitas Pattimura di Balai kota Ambon, Kamis 08/12/2022.
Sekretaris BPBD kota Ambon Eva Tuhumury, saat memberikan keterangan menjelaskan, Kegiatan penyusunan dan penggunaan peta Tematik merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang telah dilaksanakan antara BPBD dan FMSRB, pada lokasi Peta Tematik DAS Wai Ruhu, DAS Batu Merah dan DAS Waitomu, dari total lima DAS yang ada di wilayah kota Ambon.
Program yang dilaksanakan ini memiliki tujuan dalam mendukung pemerintah dan masyarakat untuk pelaksanaan penggelolaan resiko banjir, dimana dapat mempermudah mengidentifikasi lokasi sebaran wilayah rawan banjir seperti pada DAS Batu Gaja dan DAS Wai Batu Gantung.
Tuhumury mengatakan program FMSRB adalah program telah berjalan sejak tahun 2017 dan di tahun 2022 ini adalah program terakhir FMSRB . Olehnya itu kegiatan ini di lakukan untuk menyampaikan hasil kajian yang dilakukan lembaga penelitian dan berpengapdian kepada masyarakat, melalui kajian peta Tematik rawan banjir di dua wilayah tersebut.
Sementara itu Asisten Pemerintahan Sekretaris kota Ambon, Elkyopas Silooy saat menyampaikan sambutan mewakili Sekkot Ambon mengatakan dari tahun ke tahun banjir memiliki kecendrungan yang meningkat di wilayah kota Ambon.
Dimana pada tahun 2022 ini terjadi pada 10 kejadian pada dengan 100 titik lokasi yang tersebar pada lima kecamatan di kota Ambon, Oleh karena itu kegiatan kajian penyusunan peta Tematik sebaran wailayah banjir sangat dibutuhkan teruatam dalam wilayah kota Ambon.
Dengan demikian maka masyarakat dapat mengambil keputusan serta antisipasi sejak dini, akan dampak kerugian yang ditimbulkan jika banjir sewaktu-waktu terjadi pada wilayah mereka.
Kegiatan Uji publik penyusunan dan penggunaan peta tematik sebaran wilayah rawan banjir DAS Batu Gajah dan DAS Wai Batu Gantung yang diselenggarakan ini di ikuti oleh 45 orang termasuk narasumber yang berasal dari universitas Pattimura, OPD terkait, FMSRB, lurah DAS Batu Gaja Wilayah DAS Batu Gantung.DMS