Berita Tual – Gubernur Maluku Murad Ismail membuka pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-IV tingkat Provinsi Maluku tahun 2022 di Lapangan Lodar-El Kota Tual, Minggu (25/9) malam.
Pembukaan ditandai dengan tabuhan Gong oleh Gubernur didampingi Ketua LP3KD Maluku, Uskup Diosis Amboina Mgr Senno Ngutra, Walikota Tual Adam Rahayaan, Kakanwil Kemenag Maluku, M. Yamin dan Ketua Panitia Pesparani Ahkmat Yani Renuart.
Kota Tual terpilih sebagai lokasi kegiatan Pesparani, dan akan dilaksanakan selama tujuh hari dari tanggal 24 hingga 30 September.
Sebanyak 13 mata lomba yang dipertandingkan, dengan jumlah peserta sebanyak 1.371 orang. Mereka berasal dari 11 kabupaten/kota se-Maluku.
Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan, Pesparani merupakan sebuah upaya peningkatan kesadaran umat Katolik untuk terus menerus mengagungkan kemuliaan Tuhan melalui Mazmur dan madah Pujian, yang dikemas dalam bentuk lomba guna menggali potensi dan seni budaya daerah untuk diakomodir dalam liturgis Gereja.
Suksesnya Pesparani Katolik ke-IV ini kata Gubernur adalah pencapaian besar yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tual, panitia dan LP3K Maluku, sekaligus momentum memperkuat nilai sosial budaya, perekat persatuan bangsa.
Gubernur berpesan agar pelaksanaan Pesparani menjadi instrumen untuk menjaga keharmonisan, memperkokoh toleransi dan membangun persaudaraan sejati. Sehingga Maluku dapat membuktikan ke dunia kemampuan dan kematangan masyarakat Maluku dalam menata kemajemukan beragama.
Dikatakan, Pesparani bagian dari pembangunan keagamaan non fisik yang justru jauh lebih penting dari program pembangunan yang bersifat fisik.
Pesparani harus dipandang sebagai pesta rohani bukan sebagai suatu festival, yang cenderung mengutamakan pertandingan dan mengejar piala.
Gubernur berharap, penyelenggaraan kegiatan religius seperti ini harus memiliki tiga unsur sukses yaitu sukses penyelenggaraan, prestasi dan administrasi pertanggungjawaban.
Uskup Mgr Senno Ngutra tegaskan, sambutan hangat dan luar biasa pemerintah dan masyarakat Kota Tual bagi kontingen 10 Kabupaten/Kota lain, wujud rasa persaudaraan dan toleransi sejati.
Uskup berharap melalui momen Pesparani toleransi, persatuan dan kesatuan, terus dirawat agar Maluku dan Indonesia maju dapat dirasakan.
Sementara itu, Walikota Tual Adam Rahayaan menyatakan, Pesparani Katolik ke-IV tingkat provinsi Maluku ini bukan hanya milik umat Katolik saja, tapi juga menjadi milik semua umat beragama di daerah ini. Terbukti dari pendukung acara dan panitia diisi non Katolik.
Belajar dari suksesnya MTQ tingkat provinsi April lalu di Saumlaki-KKT, Pemkot Tual juga ingin mennjukkan Pesparani Katolik ke-IV tingkat provinsi di Tual bisa sukses walau jumlah umat Katolik hanya 0,4 persen.
Walikota mengatakan, rumah warga Protestan dan Muslim juga digunakan untuk menampung kontingen Pesparani. Ini menunjukkan rasa persaudaraan yang tinggi dan menjadi bukti bahwa Tual sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia diaplikasikan.
Di akhir acara pembukaan, dilakukan penyerahan Piala Bergilir dari Kabupaten Kepulauan Aru kepada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) dan penyerahan Piala Bergilir dari Gubernur Maluku kepada Panitia Pelaksana Pesparani IV Provinsi Maluku.
Rangkaian acara pembukaan dimulai dengan Misa Konselebrasi atau Misa Pembukaan diikuti para Uskup, Pastor, Suster dan Frater serta kontingen dan umat Katolik yang hadir. Selanjutnya devile oleh seluruh kontingen yang mengikuti lomba.
Sebelumnya Pembukaan Pesparani Katolik ke-IV tingkat provinsi Maluku itu diawali devile kontingen 11 Kabupaten/Kota. Seluruh Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah hadir langsung di Bumi Maren.DMS