Berita Maluku Tengah, Masohi – Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengungkapkan penyesalannya terkait terjadinya konflik antar negeri di Pulau Haruku. Ia mengatakan konflik tersebut tidak membawa keuntungan yang ada hanyalah kerugian.
Bupati Abua dengan tegas meminta agar berbagai peristiwa yang terjadi belakangan di Pulau Haruku segera dihentikan, karena meninggalkan kesengsaraan dalam artian tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah. Atau dalam istilah “Menang jadi Abu Kalah jadi Arang”.
Abua juga mengimbau kepada para pihak lain yang tidak terlibat dalam konflik tersebut untuk tidak menjadi bagian karena akan meruncing masalah dan menambah masalah baru.
Terutama kata Abua, negeri-negeri yang memiliki hubungan pela gandong dengan negeri yang saat ini tengah berkonflik di Pulau Haruku.
Sebaliknya Abua meminta dan berharap dukungan negeri-negeri yang memiliki hubungan pela gandong berperan meredam konflik antar negeri bukan meruncing masalah.
Diakuinya secara kultural hubungan pela gandong memang sangat melekat dengan orang Maluku namun hendaknya hubungan tersebut dipakai sebagai media untuk mendamaikan bukan sebaliknya.
Bupati dua periode ini berharap ada kedamaian antar negeri dan menjaga hubungan orang sudara dengan baik. Karena sesungguhnya konflik hanya mendatangkan kesengsaraan.
Diketahui hubungan pela dan gandong atau hubungan adik kakak ini biasanya terjalin antara dua sampai tiga negeri yang berlainan agama, islam dan kristen.
Kalaupun saudaranya sedang mengerjakan sesuatu seperti pembangunan rumah ibadah, maka saudaranya yang lain datang membantu. Ataupun jika salah satunya ditimpah musibah, saudaranya turut merasakan duka. Hubungan persaudaraan pela gandong ini sudah terbangun sejak zaman dahulu.
Mencermati kejadian di Pulau Haruku, masing-masing negeri bertikai memiliki hubungan pela dan gandong dengan beberapa negeri lainya, baik Islam maupun Kristen.
Lantas, patut kah warga Negeri Titawai dan Tuhaha harus ikut membantu masyarakat Negeri Pelauw/Ory, sama halnya dengan warga Negeri Booy, Aboru, dan Hualoy membatu Kariu menyikapi konflik di Pulau Haruku?.
Untuk tidak memperkeruh situasi Ambon dan Maluku pada umumnya, maka sebaiknya saudara gandong tidak perlu terlibat terlalu jauh dalam masalah konflik di Pulau Haruku ini.
Biarlah penyelesaian negeri-negeri yang bertikai ini, dilakukan oleh masyarakat, pemerintah daerah, institusi penegak hukum dalam hal ini TNI/Polri termasuk DPRD Maluku, DPRD Maluku Tengah maupun para pemangku kepentingan lainnya.
Karena, pada kenyataanya konfik hanya mendatangkan duka dan kesengsaraan ”Menang jadi Abu Kalah Jadi Arang”.DMS