Berita Ambon – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus memperkuat peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mencegah stunting melalui pendampingan bagi calon pengantin (Catin) dan ibu hamil.
Dalam kaitan dengan itu, BKKBN RI bersama mitra Kerja di Kota Ambon memberikan Penguatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga berlangsung, Rabu (29/05/2024).
Kegiatan penguatan TPK dihadiri Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo, bertujuan meningkatkan efektivitas pendampingan keluarga serta meningkatkan pemahaman tentang informasi Kesehatan ibu dan anak.
Hasto mengatakan Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan aktor penting untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia.
Menurutnya dengan penguatan TPK dapat menekan potensi dan risiko stunting serta mempercepat keberhasilan progam pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).
Dikatakan TPK berfungsi dalam memberikan pendampingan kepada keluarga sasaran prioritas berisiko stunting, mulai dari calon pengantin, ibu hamil, menyusui dan bayi dua tahun.
Hasto menambahkan bahwa Ibu hamil harus menjadi fokus penanganan stunting dengan melakukan pengawalan agar anak yang dikandung mendapatkan nutrisi yang cukup.
Mengingat tingginya angka anemia pada remaja dan calon pengantin perempuan dinilai berkontribusi besar dalam meningkatkan angka prevalensi stunting.Pemerintah daerah kabupaten dan kota diminta menguatkan peran dan fungsi dari tim pendamping keluarga (TPK).
Pejabat Walikota Ambon Dominggus Kaya dalam sambutan mengatakan, permasalahan stunting yang merupakan salah satu bagian dari Double Borden Malnutrition (DBM) mempunyai dampak yang sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Diakui saat ini prevalensi stunting dari tahun ke tahun di kota Ambon cenderung fluktuatif.
Pada tahun 2021 angka prevalensi stunting di kota Ambon sebesar 21,8 % kemudian turun menjadi 21,1 %, di tahun 2022. dan di tahun 2023 turun 0,4 % menjadi 20,7 %.
Jika dilihat dari presentasi terjadi penurunan, namun secara jumlah, masih terdapat 353 anak stunting di kota Ambon.
Dia menambhkan berbagai program yang terkait dengan penurunan stunting selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah kota Ambon namun belum menunjukan hasil yang signifikan. masih terdapat 353 anak stunting yang menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelesaikannya.
Pada kesempatan yang sama pejabat berharap adanya kerja sama dan kolaborasi yang baik antar OPD maupun mitra kerja yang selama ini tetap setia dalam mendukung setiap program yang dijalankan terus ditingkatkan.
Diketahui Kota Ambon mempunyai 432 Orang Pendamping Keluarga Stunting yang tergabung dalam 142 Tim dan kegiatan inovasi yang telah dilakukan antara lain Gerakan Peduli Stunting dan Remaja Paham Kesehatan Mental (Rempah Mental), Pola Asuh Benar dan Tepat (Pos Beta Daring), Belajar Menjadi Orang Tua Hebat (Berobat) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).DMS