Bekasi (DMS) – Insiden ambruknya coran penyangga tower Musala Al-Aqsa di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, memakan korban jiwa. Satu pekerja tewas dan lima lainnya terluka akibat kejadian pada Senin (27/1/2025) pukul 10.00 WIB.
Korban tewas, Rustadi (43), terjepit di bawah reruntuhan bangunan. Proses evakuasi jenazah terhambat oleh posisi tower yang miring, yang membuat pekerjaan menjadi berisiko tinggi. Hingga malam tadi, jenazah belum berhasil dievakuasi.
Kapolsek Tambun Selatan, Kompol Wuryanti, mengatakan evakuasi harus dilakukan secara hati-hati. “Tower harus dikurangi bebannya lebih dulu untuk mencegah roboh kembali,” ujar Wuryanti.
Fakta-Fakta Insiden:
Korban Jiwa dan Luka-Luka
Korban Tewas: Rustadi (43).
Korban Luka:
Tarsum (43): Luka di siku kanan dan syok.
Warsono (29): Luka di lengan dan lutut kiri.
Belin Satupa (30): Luka di kepala (enam jahitan) dan syok.
Karmad Suhendri (40): Kondisi belum dirinci.
Dedi (27): Lecet di kaki kanan dan syok.
Menurut saksi, para pekerja sedang mencopot bekisting (penahan coran) saat struktur tiba-tiba runtuh. Keempat korban yang berada di lokasi segera dilarikan ke RS Bella Bekasi.
Posisi tower menjadi miring setelah ambruknya coran, membahayakan petugas dan warga sekitar. Polisi mengimbau warga untuk menjauhi lokasi dengan radius 40 meter.
Tim Basarnas bersama kepolisian dan vendor konstruksi menghadapi kesulitan karena kondisi tower yang tidak stabil. Alat berat (crane) baru tiba di lokasi pukul 21.46 WIB untuk memulai proses pembongkaran tower yang diperkirakan memakan waktu 6-8 jam.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana, menjelaskan bahwa pembongkaran tower harus dilakukan lebih dahulu agar evakuasi korban berjalan aman. “Kami fokus mengevakuasi korban setelah tower dibongkar,” ujar Desiana.
Proses evakuasi terus berlangsung hingga berita ini diturunkan. Polisi dan Basarnas mengingatkan pentingnya langkah-langkah keamanan dalam pengerjaan konstruksi untuk mencegah insiden serupa.DMS/DC