Berita Malteng,Masohi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) saat ini Tengah merampungkan pendataan rumah warga yang rusak pasca gempa magnitudo 6.5 pada September 2019.
Total rumah yang rusak sesuai hasil pendataan BPBD Maluku Tengah, lebih dari 6000-an rumah yang telah diusulkan kepada BNPB di Jakarta.
Kepala BPBD Maluku Tengah, Latif Key, yang dikonfirmasi DMS media Group, Selasa (24/01) menjelaskan, seluruh data kerusakan rumah telah rampung.
Hanya saja BPBD Malteng masih terkendala terkait dengan identitas adminduk seperti Nik dan KTP warga penerima manfaat.
Saat ini BPBD kata Latif telah berkoordinasi dengan Disdukcapil Maluku Tengah, sehubungan dengan data adminduk warga penerima manfaat.
Dikatakan Jika seluruh proses telah rampung akan disampaikan kepada Pemerintah Pusat melalui BNPB sehingga dana bantuan pembangunan rumah rusak disalurkan kepada warga penerima.
Menurutnya anggaran tahap pertama telah dialokasikan bagi pembangunan 9000 rumah dengan kategori rusak berat hingga sedang termasuk infrastruktur yang rusak.
Latif menjelaskan pemerintah memberikan bantuan Rp 50 juta untuk rumah kategori rusak berat. Sementara rumah kategori rusak sedang mendapatkan bantuan Rp25 juta. Rumah kategori rusak ringan mendapatkan Rp10 juta.
Pasca gempa dengan magnitudo 6.5 yang melanda Maluku September 2019 lalu, BNPB mencatat total 14.493 unit rumah rusak terdiri dari rusak berat 1.239 unit, rusak sedang 2.480 dan rusak ringan 10.774 unit.
Dari total kerusakan sebanyak 14.493 tersebut yang telah dibangun pada tahap pertama sebanyak 7.508 unit atau 51.80 terdiri dari rusak berat 1.203 unit, rusak ringan 4000 unit dan rusak sedang sebanyak 2.305 unit
Selain kerusakan rumah warga dan fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial, BNPB juga mencatat, gempa bumi mengakibatkan 41 orang meninggal dunia, 228 orang luka-luka, dan 103.301 warga mengungsi.DMS