Berita Malteng, Masohi – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Maluku Tengah, terdiri dari BEM STISIP Kebangsaan Masohi, BEM Said Perintah Sejajaran Masohi, BEM STIKIP Gotong Royong Masohi, menggelar aksi demo
Aksi dengan isu menolak kenaikan harga pokok, kenaikan BBM dan penundaan Pemilu 2024 serta usulan Presiden tiga periode dimulai di depan Mapolres Maluku Tengah menuju gedung DPRD Maluku Tengah.
Dalam orasinya mahasiswa mendesak pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak dan memberikan subsisi kepada rakyat sebagai imbas dari naiknya harga BBM.
DPRD didesak untuk memanggil Pertamina untuk menjelaskan menghilangnya BBM jenis Pertalite di pasaran, sekaligus meminta Pemerintah meningkatkan kontrol terhadap suplai BBM oleh Pertamina.
Selain itu Dinas Perindag Maluku Tengah juga diminta melakukan oprasi pasar guna menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasar Binaya Masohi yang terus naik.
Mahasiswa juga menolak penundaan Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden tiga periode, karena tidak sesuai dengan konstitusi undang-undang dasar 1945.
Dalam aksinya mahasiswa sempat membakar ban di depan gedung DPRD setempat.
Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah Herry Men Carl Haurissa, bersama seju,lah anggota DPRD menemui langsung para demonstran. Haurissa menyanggupi tuntutan mahasiswa dengan meminta Sekda Maluku Tengah segera memanggil kepala Disperindag Maluku Tengah dan Manajer Pertamina untuk melakukan pertemuan.
Untuk mengamankan jalanya aksi mahasiswa, Polres Maluku Tengah menerjunkan ratusan personil Polisi mengawal jalanya masa aksi.
Kapolres Maluku Tengah AKBP Abdul Ghafur memantau secara langsung jalannya aksi bersama sejumlah pejabat utama Polres Maluku Tengah, memberikan apresiasi karena aksi demo bejalan dengan aman.
Tak hanya kepada mahasiswa, Kapolres juga memberikan apresiasi kepada aparat gabungan, seperti TNI, Polri dan Satpol PP yang mengamankan jalannya unjuk rasa dengan baik.
Untuk diketahui, unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Masohi menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah. Di antaranya menolak penundaan Pemilu 2024, kenaikan harga BBM jenis Pertamax, dan stabilisasi harga pangan.DMS