Berita SBB, Taniwel – Program listrik masuk desa belum sepenuhnya merata, khususnya untuk wilayah yang secara akses sangat sulit ditembus PLN.
Seperti misalnya di Kampung atau Negeri Neniari Gunung, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Kampung ini sangat terpencil berada pedalaman. Kampung ini dihuni puluhan kepala keluarga itu belum merasakan terangnya listrik dari Negara.
Enos Rumahsoal menyebutkan, warga Neniari Gunung sangat membutuhkan aliran listrik dari PLN, sehingga meminta kepada pemerintah dapat memenuhi kebutuhan warga setempat dengan mengaliri negeri mereka dengan listrik.
Diakui, warga sebenarnya telah mendapatkan bantuan penerangan berupa solar cell dari pemerintah, namun karena daya tahan penyimpanan baterai yang tidak lama, penerangan pun kurang optimal.
Disebutkan penerangan dengan solar cell tergantung pada kondisi cuaca. Disaat cuaca membaik atau saat ada cahaya matahari daya penyimpanan baterai cukup bagus, sebaliknya jika cuaca hujan hasilnya tidak maksimal untuk penerangan.
Hingga kemudian, warga bernisiatif menggunakan pelita supaya malam hari tetap bisa mendapatkan penerangan. Dengan penggunaan pelita warga juga dihadapi dengan sulitnya mendapatkan minyak tanah, karena jarak untuk mendapatkanya harus ke kota, kalaupun ada yang dijual di tempat mereka harganya cukup mahal.
Ia mengatakan, kondisi sangat berdampak bagi proses belajar anak di malam hari, olehnya itu Enos dengan warga di Neniarai berharap kampung mereka bisa dialiri jaringan listrik PLN.
Diketahui Kampung Neniari Gunung , Uwet, Laturake, Buria, Sapalewa, Riring, Rumahsoal, dan Lohia merupakan delapan desa yang berada di kawasan pegunungan Seram Barat, Kecamatan Taniwel.
Selain penerangan infrastruktur lainya seperti jalan, kesehatan maupun pendidikan masih minim dirasakan oleh mereka .
Belum memadainya infrastruktur jalan berdampak, setiap harinya warga yang mendiami pedalaman itu harus berjibaku untuk pulang pergi ke desa mereka setiap kali harus menjual hasil bumi atau membeli kebutuhan hidup ke kota.
Meski ada jalan yang dibangun beberapa tahun lalu, namun hanya baru sebatas penimbunan sirtu dan kondisinya kini rusak parah. Lubang dan lumpur terlihat dimana-mana.
Wrga berharap pemerintah kabupaten hingga pusat termasuk anggota legislator asal dapil Taniwel bisa memperhatikan realita yang dihadapi warga di delapan desa pegunungan itu, agar mereka bisa maju setara dengan desa lain.DMS