Berita Maluku Tengah, Masohi – Rapat forum OPD Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Maluku Tangah tahun 2021diharapkan dapat melahirkan kebijakan, program dan kegiatan strategis yang diarahkan untuk menjawab berbagai tantangan di bidang pangan dan hortikultura terutama dalam menghadapi masa pandemi COVID-19, sehingga pada akhirnya mampu mendorong pemulihan ekonomi di Kabupaten Maluku Tengah melalui peningkatan produksi pangan.
Asisten II Sekda Maluku Tengah Bahrum Kalauw, mewakili bupati saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Rapat forum OPD Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Maluku Tangah tahun 2021, pada Selasa 09/03/2021.
Kalauw menjelaskan, Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional, sehingga pembangunan pertanian merupakan bagian yang pada akhirnya harus di laksanakan secara keseluruhan dan berkelanjutan karena menyangkut berbagai aspek seperti ekonomi, ekologi, lingkungan pengembangan wilayah dan banyaknya tenaga kerja yang terlibat serta menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian sehingga berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Ia mencontohkan dalam struktur perekonomian di Kabupaten Maluku Tengah, sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan nilai tambah perekonomian daerah, baik untuk pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), ketahanan pangan maupun penyerapan tenaga kerja.
Pembangunan Pertanian Sektor Tanaman Pangan
Dengan demikian, arah kegiatan pembangunan pertanian sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kabupaten Maluku Tengah harus benar-benar di fokuskan pada upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya forum ini maka Ia berharap kepada seluruh peserta agar serius, disiplin, dan tetap mengutamakan kualitas pertemuan, sehingga apa yang menjadi tujuan dan out put kegiatan ini dapat tercapai dan secara umum dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan daerah
Guna mewujudkan semua itu, maka semua dapat bekerjasama dan bergandeng tangan, bahu membahu, saling menghargai dan menghormati, serta merawat kebersamaan dan kekompakan serta selalu melayani masyarakat dengan tulus dan penuh keikhlasan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang di amanahkan kepada kita demi mewujudkan “Maluku Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera dan Berkeadilan dalam Semangat Hidup Orang Basudara”.
“Saya sangat berharap melalui porum OPD ini pentingnya dapat meningkatkan kebijakan program strategis yang di harapkan menjawab segala tantangan pengan dan koltikutura terutama dalam menghadapi masa pandemic covid-19 sehingga pada akhirnya mampu mendorong perekonomian di kabupaten Maluku Tengah” Ujar Kalauw.
Meningkatkan Produksi Pertanian
Sementara di tempat terpisah kepala dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Maluku Tengah Arsad Slamat memastikan tim kerja dari dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tingkat kecamatan terus menerus melakukan pembinaan guna meningkatkan produksi pertanian, selain itu juga persoalan harga beras dapat teratasi dengan kehadiran Bulog yang akan membeli seluruh hasil pertanian berupa beras milik pentani di dua daerah penghasil beras terbesar yakni Kobisonta dan SETTI di kabupaten Maluku Tengah.
Yang mana sesuai rencana dan kesepakatan bersama mulai tanggal 16 Maret, pihak Bulog akan mulai melakuka sosialisasi pada daerah penghasil beras untuk memastikan hasil beras yang nantinya di panen akan di beli langsung oleh Bulog.
Selain itu juga Bulog menggandeng PT Jasindo guna memastikan jika nantinya para petani mengalami gagal panen maka akan di ganti oleh PT Jasindo, sesuai intruksi dari pemerintah pusat untuk memberikan jaminan kepada para petani jika sewaktu-waktu terjadi gagal panen.
Sementara untuk stok beras pada Maluku Tengah, kata Arsad Slamat, stok beras di kabupaten Maluku Tengah, tetap aman, di karenakan setiap tahunya menghasilkan tiga kali musim tanam dengan hasil rata-rata per musim tanam 11 ribu ton lebih, sementara Bulog sesuai rencana akan membeli hasil berupa beras petani 1000 ton, sesuai daya tampung pada gudang Bulog.
Dengan demikian, Ia memastikan walapun masyarakat Maluku Tengah tidak mengkomsumsi beras dari luar daerah sekalipun, maka stok dari hasil Pertanian yang di produksi dalam Maluku Tengah masih mampu menyediakan stok beras yang cukup, bahkan lebih bagi masyarakat Maluku Tengah. DMS