Masohi, Malteng (DMS) – Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah , Zeth Latukarlutu, mendesak Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk segera merealisasikan janji pembangunan 69 unit rumah warga yang hangus terbakar akibat konflik antardesa Masihulan dan Sawai, Kecamatan Wahai.
Tak hanya itu, Latukarlutu juga menyoroti lambannya pembangunan rumah bagi warga Desa Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, yang menjadi korban konflik dua tahun silam. Hingga kini, sebagian besar warga Kariu masih tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu menegaskan bahwa pemerintah harus serius membangun kembali rumah-rumah yang terbakar demi mendorong terciptanya perdamaian antardesa. Selain rumah, diketahui sebanyak 32 kendaraan juga ikut terbakar dalam konflik tersebut.
Menurutnya semakin lama masyarakat tinggal di pengungsian, semakin besar pula tekanan psikologis yang mereka alami. olehnya itu Pemerintah harus segera bertindak agar kehidupan warga kembali normal.
Menurut Ketua DPC PDI-P Kabupaten Maluku Tengah itu, peluang untuk mendamaikan warga Masihulan dan Sawai sangat besar karena kedua negeri memiliki hubungan kekerabatan yang kuat sejak zaman leluhur.
Ia juga mengingatkan agar pengalaman lambannya pembangunan rumah di Desa Kariu tidak terulang. Hingga kini, dua tahun pascakonflik, sebagian warga Kariu masih belum mendapatkan rumah tetap dan harus tinggal di tenda.
Lebih lanjut, Zeth menekankan pentingnya peran tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat dalam mencegah konflik serupa kembali terjadi di masa depan.
Ia menambahkan Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Maluku maupun DPRD Kabupaten Maluku Tengah terus mendorong pemerintah agar segera merealisasikan pembangunan rumah warga terdampak konflik
Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Maluku dari Fraksi PDI Perjuangan, Alhidayat Wajo, juga menyerukan percepatan proses rekonsiliasi atas konflik yang terjadi antara sejumlah desa di Kabupaten Maluku Tengah.
Ia berharap langkah ini dapat mengakhiri ketegangan antardesa, memulihkan hubungan sosial, dan menggerakkan kembali roda perekonomian masyarakat.DMS