Masohi, Malteng (DMS) – Ketua DPRD Maluku Tengah, Herry Men Carl Haurissa, mendesak PT Pelayaran Dharma Indah meninjau ulang tarif kapal cepat KM Express Cantika 08 yang berlaku untuk rute Tulehu-Amahai (PP).
Dengan tarif tiket yang berkisar antara Rp 330.000 hingga Rp 355.000, Haurissa menilai harga tersebut terlalu tinggi dan dapat memberatkan masyarakat, terutama yang bergantung pada transportasi laut.
Haurissa menegaskan bahwa DPRD tidak akan memberikan persetujuan bagi operasional kapal milik pengusaha pelayaran Jonny de Quelju di perairan Amahai-Tulehu jika PT Dharma Indah tidak mendengarkan aspirasi masyarakat Maluku Tengah.
“Kenaikan tarif ini sangat merugikan warga yang menggantungkan kebutuhan transportasi laut menuju dan dari Kota Ambon,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, DPRD berencana mengirimkan surat kepada manajemen PT Dharma Indah untuk mengatur jadwal audiensi mengenai masalah ini.
Meski diakui kapal cepat KM Express Cantika 08 membantu memenuhi kebutuhan transportasi antarpulau, namun tarif yang terlampau tinggi menimbulkan keresahan.
Selain itu, kebijakan tarif yang hanya menyediakan kelas VIP dan VVIP tanpa opsi kelas ekonomi dianggap tidak berpihak pada masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.
Dilansir dari berbagai pemberitaan media di Ambon, penetapan tarif yang tinggi ini menuai protes dari masyarakat setempat, termasuk organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), dan pemerhati pelayaran.
Diantaranya Ketua Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Provinsi Maluku, Bansa Hadi Sella, menyatakan bahwa kapal cepat dengan rute Tulehu-Amahai sangat membantu mobilitas masyarakat. Namun, tarif yang ditetapkan justru membuat warga resah.
GMPI mendesak DPRD Kabupaten Maluku Tengah untuk segera memanggil PT Pelayaran Dharma Indah dan meminta peninjauan terhadap kebijakan tarif tiket yang dianggap tidak wajar.
GMPI berpendapat bahwa PT Pelayaran Dharma Indah seharusnya menyediakan tiket kelas ekonomi, mengingat sebagian besar penumpang kapal ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah.
Sebagai alternatif, GMPI menyarankan agar Panca Karya, perusahaan daerah yang bergerak di sektor perekonomian, mengambil alih jalur pelayaran di Maluku, termasuk Maluku Tengah, demi keberlanjutan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, tarif tiket kapal cepat dengan rute yang sama hanya berkisar antara Rp 148.000 untuk kelas ekonomi dan sekitar Rp 275.000 untuk kelas VIP.
Jika tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Tengah, warga Maluku Tengah berharap PT Pelayaran Dharma Indah dapat segera menyesuaikan tarif agar lebih inklusif dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.DMS