Berita Maluku Tengah, Masohi – DPRD dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah sepakat bersama anggaran pendapatan pada postur APBD tahun anggaran 2024 sebesar Rp1,776 triliun.
Wakil Ketua DPRD Herry Men Carl Haurissa mengatakan penetapan anggaran 2024 menjadi Peraturan Daerah merupakan sebuah dokumen resmi yang menghimpun semua program dan kegiatan yang dikelola oleh masing-masing OPD.
Di mana semua program kerja terhubung langsung dengan sistem, aturan, dan tata cara pengelolaan keuangan, guna membiayai semua urusan dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan, dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat, dengan total anggaran yang ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran 2024, Berjumlah Rp 1,776 triliun.
Sebelumnya, Haurissa mengatakan penyampaian kata akhir fraksi-fraksi atas pembahasan RAPBD Tahun Anggaran 2024, yang dalam tahapannya telah melalui suatu proses pembahasan di tingkat Komisi-komisi sebagai bentuk kebijakan yang ditetapkan secara bersama.
Haurissa, berharap realisasi APBD 2024 dapat berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah dituangkan dalam keputusan DPRD. Dirinya juga berharap masyarakat dapat merasakan pembangunan dan berdampak ekonomi serta terciptanya kesejahteraan masyarakat dari realisasi APBD 2024.
Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa yang hadir dalam paripurna tersebut mengatakan, rancangan APBD tahun 2024 yang telah dibahas bersama DPRD merupakan cerminan dari visi untuk mewujudkan daerah yang lebih baik, adil, dan berdaya saing.
Dengan mempedomani prioritas pembangunan nasional serta kebijakan pemerintah Provinsi Maluku, dalam APBD ini juga telah memuat 15 Prioritas Kerja yang telah dicanangkan sebagai Penjabat Bupati Maluku Tengah.
Di samping itu, dalam penyusunan rancangan APBD tersebut, Pemerintah telah mempertimbangkan prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas guna memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat.
Target pendapatan yang disetujui itu mayoritas berasal dari dana transfer sebesar Rp1,5 triliun dan target PAD hanya berkisar 2 ratus miliar. Sementara belanja ditargetkan sebesar Rp1,773 triliun dan yang paling besar belanja operasi sebesar Rp1,2 triliun.
Di samping itu, belanja modal sebesar Rp248 miliar, dan belanja transfer sebesar Rp262 miliar serta belanja tidak terduga sebesar Rp9 miliar.DMS